• Nusa Tenggara Timur

Di Tangan VBL, Tambak Garam Terbesar di NTT Bakal Hadir di Malaka

Semy Andy Pah | Minggu, 27/11/2022 06:31 WIB
Di Tangan VBL, Tambak Garam Terbesar di NTT Bakal Hadir di Malaka Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Malaka Simon Nahak meninjau lokasi tambak garam di yang dikelola oleh PT Inti Daya Kencana (PT IDK) di Desa Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka, Rabu (23/11/2022).

KATANTT.COM--Sejarah bakal mencatat jika di era kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat barulah Kabupaten Malaka memiliki tambak garam terbesar di Nusa Tenggara Timur. Dari tambak garam ini pula diyakini mampu memenuhi kebutuhan garam NTT dan nasional.

Hal ini terungkap saat Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau lokasi tambak garam di yang dikelola oleh PT Inti Daya Kencana (PT IDK) di Desa Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka, Rabu (23/11/2022).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar total potensi lahan yang dikelola oleh PT IDK seluas 4.500 hektare dapat disiapkan untuk dikerjakan secara maksimal.

"Saat ini tentunya kita ingin agar dari total lahan 4.500 ha harus dikerjakan secara keseluruhan yang saat ini masih 300 ha (hektare) yang dikerjakan. Tentunya untuk mengerjakan infrastruktur untuk tambak garam itu tidak mudah maka kita kerja sama juga dengan Kementerian dan pihak swasta," ungkap Viktor.

Orang nomor satu di NTT ini berpesan supaya disiapkan dan dirumuskan dengan baik sehingga dari lahan seluas 4.500 hektare ini akan dilaporkan ke Menteri Kelautan dan Perikanan agar dapat dikembangkan lagi.

"Ini pekerjaan yang tidak mudah maka kita perlu juga dukungan dari Kementerian dan dengan potensi lahan ini kalau dikerjakan infrastrukturnya dengan baik dan operasionalnya berjalan lancar maka tahun 2024 nanti bisa ada lahan tambak terbesar di NTT ini ada di Malaka," kata Viktor lagi.

"Jadi garam yang kita produksi ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan garam di Provinsi NTT. Kita juga melibatkan masyarakat dengan UMKM-nya menjadi produksi garam konsumsi untuk dijual. Misalnya dengan nama produk garam yang dijual yaitu Garam Wewiku," tambahnya.

Ia juga menjelaskan, garam merupakan komoditi penting dan sangat vital dalam kebutuhan dan saat ini untuk kebutuhan secara nasional itu Indonesia butuh 3,7 juta metrik ton garam per tahun.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah menandatangani Perpres Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional. Perpres ini mengatur mengenai upaya percepatan pembangunan pergaraman nasional yang dilaksanakan pada SEGAR.

SEGAR atau Sentra Ekonomi Garam Rakyat adalah kawasan usaha pergaraman yang dilakukan secara terintegrasi. Kebijakan ini mengamanatkan pemerintah pusat dan daerah melakukan percepatan pembangunan sentra garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional, meliputi garam konsumsi dan garam kebutuhan industri.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Malaka Simon Nahak berharap agar luas lahan tambak 4.500 ha tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik.

"Kita Pemerintah Kabupaten Malaka ingin agar PT IDK dapat mengelola seluruh lahan 4.500 Ha ini dengan benar. Kita mau lahan yang sudah ada ini dikelola semuanya dengan baik sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat termasuk juga untuk perusahaan dan juga untuk pemerintah," kata Simon.

Sementara Direktur PT IDK Cristian Devi Febrianto mengatakan, pada bulan Oktober lalu telah panen 50 ton. "Pada 2023 nanti kita akan menggarap 300 lahan yang ada di Desa Weoe dengan 30 ha meja garam dengan estimasi panen mencapai 12.000 ton," ungkap Cristian.

 

FOLLOW US