• Nusa Tenggara Timur

Sejumlah Wilayah di NTT Masih Alami Kekeringan Ekstrem Panjang

Imanuel Lodja | Rabu, 12/10/2022 06:25 WIB
 Sejumlah Wilayah di NTT Masih Alami Kekeringan Ekstrem Panjang Ilustrasi kekeringan.

KATANTT.COM--Saat daerah lainnya telah diguyur hujan, tiga wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, malah mengalami kekeringan ekstrem panjang. Daerah Rambangaru di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, tercatat 205 hari tanpa hujan.

Kemudian Kamanggih di Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur 88 hari tanpa hujan dan Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang 102 hari tanpa hujan.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat, Rabu (12/10/2022) mengemukakan hal tersebut. Menurut Ryan, tiga wilayah itu memang setiap tahunnya mengalami hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang.

"Khususnya daerah Rambangaru, setiap tahun tercatat sebagai wilayah yang paling tinggi di Indonesia untuk hari tanpa hujan," kata Ryan.

Bahkan kata Ryan, pada tahun 2019 lalu Rambangaru pernah tercatat 259 hari tanpa hujan. Data itu terekap dalam empat tahun terakhir yakni tahun 2018-2021.

Ryan menjelaskan, pada umumnya wilayah NTT mengalami hari hujan atau hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek yakni 1-5 hari.

NTT pada umumnya mengalami curah hujan kategori rendah yakni 0-50 mm. Hanya sebagian dengan kategori menengah 51-150 mm yakni sebagian kecil Kabupaten Manggarai, Ende, Sumba Timur, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu.

Hanya ada satu wilayah dengan curah hujan kategori tinggi 151-300 mm yakni sebagian kecil Kabupaten Malaka.
Pihak BMKG mengeluarkan peringatan kepada warga, menyusul saat ini di wilayah NTT telah memasuki masa peralihan musim menuju musim hujan 2022/2023.

Masyrakat lanjut nya, perlu mewaspadai adanya bencana hidrometeorologi (hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir) yang memiliki probabilitas lebih tinggi dibandingkan biasanya.

"Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi hujan dan cuaca ekstrem yang bisa terjadi secara tiba tiba dan dapat menganggu aktivitas sehari hari," kata Ryan.

Ia meminta masyarakat tetap perhatikan informasi BMKG guna mengantisipasi dampak bencana.

FOLLOW US