• Nusa Tenggara Timur

Kisah Pasutri Polri di Perbatasan RI-RDTL yang Bernatzar dengan Bangun PAUD Gratis untuk Masyarakat

Imanuel Lodja | Rabu, 05/10/2022 08:45 WIB
Kisah Pasutri Polri di Perbatasan RI-RDTL yang Bernatzar dengan Bangun PAUD Gratis untuk Masyarakat Pasutri ini Aipda Nikodemus Dubu dan Bripka Ristian Densi Doko bersama anak-anak PAUD Elshadai.

KATANTT.COM--Banyak hal yang bisa dilakukan orang dalam berbagi kebaikan bagi sesama. Pasangan suami istri anggota Polri yang bertugas di Polres Belu memiliki cara tersendiri berbagi dengan sesama. Pasutri ini adalah Aipda Nikodemus Dubu, SH (anggota unit PPA Satreskrim Polres Belu) dan istrinya Bripka Ristian Densi Doko, SH (anggota Satuan Binmas Polres Belu).

Keduanya berhasil mendirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk membantu warga sekitar dan anak kurang mampu. Melalui PAUD Elshadai yang berada dibawah Yayasan Gracia Hati Mulia, pasangan suami istri ini membina 30 anak PAUD usia 3-5 tahun.

Yayasan yang mereka rintis sejak 22 November 2019 lalu juga membawahi panti asuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Harapan Kita yang menampung 54 anak yatim piatu, anak terlantar dan anak kurang mampu.

Saat ini, mereka juga membangun rumah kreatif dan tempat pelatihan. Pendirian PAUD diakui Nikodemus Dubu berawal saat istrinya melahirkan anak ketiga. "Waktu itu istri saya mengalami pendarahan dengan kondisi rahim terbalik dan keluar sehingga anak dalam kandungan nyaris meninggal dunia," ujarnya.

Sang istri terpaksa dirujuk ke Kota Kupang dan akhirnya anak ketiga mereka selamat. "Saat itu kami bernatzar. Ini saat nya kami harus memberi dan menolong sesama," ujarnya.

Nikodemus yang melihat kondisi lingkungannya yang belum memiliki PAUD dan anak-anak biasanya langsung masuk sekolah dasar merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu bagi anak di lingkungan.

Ia berdiskusi dengan sang istri soal pendirian PAUD. "Awalnya ada rasa pesimis dan istri menolak namun saya yakinkan jadi istri kemudian mendukung," tandasnya.

Mulailah mereka menampung sejumlah anak PAUD untuk bermain dan belajar. Untuk alat peraga dan kebutuhan PAUD, pasangan suami istri ini menyisihkan penghasilan mereka sebagai anggota Polri.

Pakaian seragam bagi anak PAUD pun diadakan secara swadaya oleh pasangan suami istri ini. "Kami adakan (alat peraga) secara swadaya. Tapi baru-baru ini kami dapat bantuan dari notaris se NTT berupa permainan edukasi dan alat peraga," ujarnya.

Agar PAUD yang didirikan resmi maka mereka pun mendirikan yayasan. Secara perlahan-lahan, Nikodemus dan istri mulai membangun sarana belajar bagi anak PAUD dan warga panti asuhan.

Diatas lahan mereka seluas 750 meter, di Lingkungan Beinoka, Kelurahan Rinbesi, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu, perbatasan negara RDTL, mereka membangun dua ruang PAUD, aula dan ruang panti.

Saat ini merupakan tahun kedua menangani 30 anak PAUD. Pengasuhan pun dilakukan sendiri pasangan suami istri ini dibantu beberapa pengasuh yang digaji seadanya.

Demikian pula 3 pengasuh 54 anak panti asuhan juga diberikan upah seadanya. "Kami gelar sekolah gratis bagi anak PAUD. Untuk kebutuhan PAUD dan panti kami juga cari donatur," tandas Nikodemus.

Ide ini awalnya hanya untuk membantu mengasuh puluhan anak kecil di lingkungan mereka. "Awalnya kami mau bantu, namun ternyata kontinue untuk kami memberi dan berbagi," tambah Nikodemus.

Nikodemus dan istrinya juga menginginkan yayasannya bisa menjadi rumah aman bagi anak dan perempuan korban kekerasan fisik dan seksual. "Kami sedang persiapkan rumah kreatif dan tempat pelatihan. Mungkin bisa menampung anak dan perempuan korban kekerasan atau diterlantarkan," ujarnya.

Sejak tahun 2019 silam, Aipda Nikodeus Dubu dan Bripka Restiani Doko membangun Yayasan Gracia Hati Mulia. Dengan Yayasan itu didirikan lembaga pendidikan dan pelatihan berupa sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) El Shaddai.

Guna menunjang kegiatan belajar mengajar, PAUD ini pun dikelola oleh sejumlah tenaga pendidik dalam mengeyam dunia pendidikan dan pembelajaran.

Pembangunan sekolah ini juga untuk membantu sesama yang berkekurangan dimana peserta didik sekolah gratis tanpa dipungut biaya.

Tidak saja sekolah gratis, peserta didik juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas dan sarana penunjang saat menjalani kegiatan proses belajar mengajar.

Kehadiran PAUD ini selama kurang lebih 2 tahun dan kini telah meluluskan 8 siswa yang akan melanjutkan ke tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

Selain lembaga pendidikan, didirikan juga lembaga kesejahteraan sosial anak harapan kita. Lembaga kesejahteraan lansia harapan kita, rumah kreatif GHM dan koperasi serba usaha GHM.

Matias Au salah satu perwakilan orang tua siswa menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Gracia Hati Mulia yang hadir sekaligus mendirikan PAUD El Shaddai di wilayah Beinoka.

"Kehadiran PAUD ini sangat membantu anak kami dalam masa pertumbuhan dan mengenal dunia pendidikan. Selain itu kami orang tua sangat berterima kasih karena dalam masa pembelajaran anak-anak tidak dikenakan biaya pendidikan dan fasilitas belajar yang menunjang," jelasnya.

Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto, SIK, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada anggota Polres Belu yang mengukir prestasi di luar bidang tugas utama.

Penghargaan kepada tiga anggota berprestasi itu diserahkan oleh Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto dalam upacara pemberian penghargaan di Mapolres Belu perbatasan RI-RDTL, Senin (8/8/2022) lalu.

Menurut Yosep Krisbiyanto, pemberian penghargaan atau reward ini berdasarkan penilaian kinerja oleh pimpinan bahwa anggota tersebut telah memberi kontribusi positif bagi institusi Polri khususnya Polres Belu.

Selain itu, pemberian reward ini juga sebagai bentuk motivasi buat anggota yang lain untuk kedepan berlomba mengukir prestasi yang dapat mengangkat nama keluarga dan institusi Polri. "Rekan kita ini diganjar penghargaan karena kita anggap berprestasi di luar daripada bidang tugasnya masing-masing," ujarnya.

Lanjut Yosep, kiranya apa yang diberikan oleh anggota ini menjadi pemicu bagi seluruh anggota Polres Belu bahwa semua masih bisa melaksanakan kegiatan di luar daripada bidang tugasnya masing-masing.

Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbiyanto berpesan kepada seluruh anggota Polres Belu untuk terus melayani masyarakat dengan profesionalisme yang tinggi dan jangan sekali-kali menyakiti hati masyarakat. "Dari apa yang sudah dilakukan anggota ini memberikan contoh kepada semua untuk terus berbuat baik kepada masyarakat," pesan mantan Kasat Lantas Polres Sumba Barat ini.

Aipda Nikodemus Dubu dan istrinya Bripka Ristiany Densi Doko diganjar penghargaan atas prestasinya dibidang pendidikan dengan membangun Yayasan Gracia Hati Mulia di kelurahan Rinbesi, kecamatan Atambua Selatan.

Dengan Yayasan yang dirintis sejak tahun 2019 lalu itu, pasangan suami istri tersebut mendirikan lembaga pendidikan dan pelatihan berupa sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) El Shaddai yang khusus menampung anak-anak yatim piatu.

FOLLOW US