• Nusa Tenggara Timur

Serang Polisi dengan Pisau Terhunus, Residivis Kasus Pencurian Ternak di Sumba Timur Ditembak

Imanuel Lodja | Sabtu, 24/09/2022 15:38 WIB
Serang Polisi dengan Pisau Terhunus, Residivis Kasus Pencurian Ternak di Sumba Timur Ditembak Pelaku pencurian ternak, Hina Jangga Kadu alias Hina alias Bapa Erna harus dirawat di rumah sakit karena mendapat tembakan polisi di kaki.

KATANTT.COM--Jajaran Polres Sumba Timur Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, terpaksa melakukan tindakan tegas dam terukur terhadap salah satu pelaku pencurian ternak. Hina Jangga Kadu alias Hina alias Bapa Erna harus dirawat di rumah sakit karena mendapat tembakan polisi di kaki.

Tindakan tegas dan terukur ini terpaksa dilakukan aparat keamanan karena Hina menyerang polisi dan membahayakan aparat keamanan. Dengan alasan hendak buang hajat, Hina malah merampas pisau dari polisi dan nyaris menikam salah satu anggota Buser Satreskrim Polres Sumba Timur.

Diperoleh informasi kalau Hina merupakan residivis kasus pencurian ternak pada tahun 2013 lalu dan telah menjalani hukuman selama 2 tahun 6 bulan.

Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WS, Sabtu (24/9/2022) menjelaskan kalau saat itu tim gabungan Buser Polres Sumba Timur dalam perjalanan membawa tersangka Hina, Banju dan Palla menuju Matawai Maringu, Kabupaten Sumba Timur.

Polisi hendak mengembangkan penanganan kasus pencurian ternak untuk mencari pelaku lain. Polisi hendak mencari keberadaan tersangka Mesak dan Ndeha (anggota komplotan pencurian ternak).

Tersangka Hina pun beralasan ingin buang hajat karena sakit perut sehingga diberi ijin oleh tim Buser gabungan untuk buang hajat di tanah samping mobil tim berhenti. Di lokasi Padang Kotakawau, tim membuka borgol tersangka Hina dan membawa tersangka Hina ke samping mobil sekitar 7 meter.

Tersangka Hina pun jongkok dan buang hajat. Setelah jongkok beberapa saat, tersangka Hina beralasa tidak bisa cebok dan diminta membuka borgol sementara agar tersangka Hina bisa cebok sendiri.

Setelah borgol dibuka, tersangka Hina berdiri dan memeluk Kanit Buser Polres Sumba Timur Bripka Christovel Tubulau S dan berusaha merampas pisau milik tersangka Hina yang telah diamankan dan disimpan di pinggang Kanit Buser.

Tersangka Hina berhasil merebut pisau dari Kanit Buser sehingga Bripka Christovel Tubulau pun mundur. Tim Buser gabungan mengeluarkan tembakan peringatan beberapa kali sambil berteriak agar Hina membuang pisau.

Hina tidak mengindahkan peringatan polisi. Ia malah maju ke arah Kanit Buser Bripka Christovel Tubulau S dan menantang agar ditembak. Hina pun menghunuskan pisau ke arah Bripka Christovel Tubulau dan kawan-kawan dengan jarak sekitar 3 meter.

Karena aksi tersangka Hina bisa membahayakan dan mengancam jiwa petugas, tim Buser gabungan mundur sambil menembak ke arah kaki tersangka Hina beberapa kali kali, namun tidak berhasil mengenai kaki tersangka Hina. Tersangka Hina terus maju sambil berjalan menyamping menghunuskan pisaunya.

Beruntung proyektil peluru dari tim buser gabungan berhasil mengenai kaki kiri tersangka Hina sehingga Hina pun terjatuh. Saat tersangka Hina jatuh, Tim Buser terus melakukan beberapa kali tembakan peringatan sambil berteriak agar Hina membuang pisau.

Tersangka Hina pun menyerah dan meletakkan pisau di depannya. Anggota Buser langsung menginjak tangan tersangka Hina dan mengamankan tersangka Hina kemudian diborgol.

Kemudian tim buser gabungan membawa tersangka Hina ke Puskesmas Umalulu, Kabupaten Sumba Timur guna mendapatkan perawatan medis. Polisi masih terus berusaha mencari keberadaan tersangka Mesak dan Ndeha.

FOLLOW US