• Nusa Tenggara Timur

KKP Tetapkan NTT jadi Model Bisnis Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota

Imanuel Lodja | Selasa, 14/06/2022 07:08 WIB
KKP Tetapkan NTT jadi Model Bisnis Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono menerima Kunjungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

KATANTT.COM--Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia telah menetapkan Provinsi NTT sebagai model bisnis penangkapan ikan terukur berbasis kuota.

Hal ini terungkap saat Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono menerima kunjungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama rombongan di Gedung Mina Bahari IV ruang rapat ZEE KKP, Senin (13/6/2022).

Dalam silaturahmi tersebut, Menteri KP, Saktu Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa rumput laut, lobster dan kerapu merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT.

"Kami diskusi mengenai rencana pengembangan sektor kelautan dan perikanan di wilayah NTT dengan rumput laut, kerapu dan lobster merupakan komoditas budidaya yang potensial untuk terus dikembangkan di NTT karena kondisi perairannya yang sangat mendukung. Peluang pasar untuk komoditas tersebut juga sangat besar, utamanya untuk ekspor, " ungkap Sakti Wahyu Trenggono.

KKP jelasnya siap memperkuat dukungan sarana prasana sehingga produktivitas dan kualitas hasil budidaya rumput laut, kerapu dan lobster di NTT bisa ditingkatkan.

"Selanjutnya kami juga berbincang mengenai rencana implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur Berbasis Kuota, di mana perairan NTT termasuk di dalamnya. Alhamdullilah, pak Gubernur menyambut baik bahkan mendukung penuh implementasi kebijakan yang dilandasi prinsip ekonomi biru itu," jelasnya lagi.

Menurut dia, kebijakan penangkapan terukur merupakan jalan hadirnya distribusi ekonomi yang merata di wilayah pesisir, di mana pelabuhan perikanan di luar Pulau Jawa akan bertransformasi sebagai pusat-pusat ekonomi baru sebab di sanalah ikan tangkapan harus didaratkan.

"Kebijakan ini juga menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat setempat. Sinergi memang sangat dibutuhkan dalam upaya membangun sektor kelautan dan perikanan yang maju dan berkelanjutan. Terima kasih bapaK Gubernur NTT yang sudah datang berkunjung," pungkas Sakti Wahyu Trenggono.

Sementara itu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga menyampaikan terkait dukungan NTT untuk Indonesia dalam optimalisasi sumber daya perikanan dan kelautan.

Saat ini jelas VBL, pihaknya sementara membangun ekosistem perikanan dan kelautan di NTT, salah satunya budidaya lobster. Dan hasil evaluasi antara pemerintah dan pengusaha ditemukan titik lemahnya adalah pakan.

"Untuk itu kami mengusulkan pengembangan budidaya kerang sebagai bahan pakan utama untuk lobster, sehingga pertumbuhanya bagus dan jangka waktu panennya juga masuk dalam periodesasi bisnis," sambungnya.

NTT tegas VBL, siap dan menyambut baik implementasi Kebijakan Penangkapan Terukur berbasis Kuota, tentunya atas dukungan Menteri Perikanan dan Kelautan yang telah membantu sebagian masalah pembangunan di NTT. (sp/biroadpimsetdantt)

FOLLOW US