• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Lantik Pengurus Ikatan Keluarga Amfoang di Tengah Padang Fatumonas

Imanuel Lodja | Minggu, 05/06/2022 17:43 WIB
Gubernur NTT Lantik Pengurus Ikatan Keluarga Amfoang di Tengah Padang Fatumonas Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mendapat penyambutan dengan pemakaian kain adat Amfoang.

KATANTT.COM--Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melantik pengurus Ikatan Keluarga Amfoang di tengah padang di Fatumonas Kecamatan Amfoang Tengah Kabupaten Kupang.

"Inilah Ikatan Keluarga Amfoang (IKA) baru, tidak dilantik di gedung, lantik di padang, agar berpikir untuk pulang kembali memikirkan padangnya," kata Viktor Bungtilu Laiskodat, Sabtu (5/6/2022).

"Pelantikan di padang karena kantor hari ini bukan di gedung, kantor hari ini adalah bagaimana kita punya ternak di padang, bagaimana pertanian kita, bagaimana industri kita. Kantor itu hanya back up administrasi untuk seluruh kerja kita di lapangan," tegas Viktor lagi.

Namanya juga ASN (Aparatur Sipil Negara), yang melayani publik makanya disebut public service, bukan tunggu di kantor untuk publik datang, tapi datang untuk melihat publik.

Tempat ini mahal sekali, di saat Timor terkenal sebagai pulau yang panas, kita mempunyai spot di Amfoang yang begitu indah, sabana yang begitu luar biasa dengan kesejukan alam. Dan dalam hidup saat ini kita tidak bisa lagi kerja dan doa dengan cara-cara biasa.

"Kita bangun cara berpikir dan desain kerja. Siapapun pemimpinnya harus berpikir untuk semua. Jangan hanya yang pilih kita yang kita bantu. Kalau itu cara berpikir gubernur, (maka) Manggarai, Ngada, Nagakeo selesai. Gubernur tidak akan bangun tempat itu karena yang pilih saya di sana 10 %, ada yang 7 %," ungkapnya.

Tapi dasar berpikir kita sebagai pemimpin adalah kita diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Tuhan untuk membangun semua, maka alasan politik tidak lagi menjadi alasan untuk melayani.

"Itulah mindset dan moralitas seorang pemimpin, jangan kita terjebak dengan urusan-urusan primordial. Saya terima itu sebagai pengorbanan karena saya belajar bahwa hidup adalah cinta kasih," sambungya.

Cinta kasih itu bentuknya bukan saja "hai bapak, saya sayang bapak" Tapi berapa banyak kita berkorban, berapa banyak kenikmatan yang hilang untuk mengasihi orang lain.

Karena itu dimulai dari tempat ini kita mulai berhenti dengan cara berpikir fatamorgana. Kita mulai berpikir dengan teori Paulus.

Rasul Paulus mengatakan iman itu dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Dan itu bisa dibuktikan dengan program kerja Tuhan Yesus dalam membebaskan kaum hina, yaitu orang lapar, haus, telanjang, terpenjara, orang asing.

"Terpenjara bukan korupsi, tetapi terpenjara sosial, terpenjara ilmu pengetahuan, terpenjara infrastruktur," ujarnya.

Seperti Amfoang Utara, jika musim hujan mereka terpenjara, kira harus cari akal supaya mereka keluar dari penjara-penjara seperti itu. Lapar haus program kerjanya pertanian, peternakan, perikanan.

Orang asing itu orang yang tinggal dengan kita tetapi tidak kita ajak misalnya saat gubernur datang, apalagi anak kecil.

"Saya paling marah jika saya datang ada yang mengusir anak kecil. Karena biarkan anak kecil mendengar gubernur, bupati, anggota DPRD omong apa supaya mereka terbiasa dekat dengan pemimpin sehingga cara berpikir mereka akan berubah dan membuat mereka semangat. Ini program Tuhan Yesus, bukan program kerja gubernur," katanya.

Ia berharap dengan terbentuknya Ikatan Keluarga Amfoang, bangunlah sinkronisasi, diskusi, bicara dan merubah cara berpikir turun sampai di kampung.

Diskusi bukan di kota. Datang dengan seluruh networking yang ada dibawa di kampung, diskusi di kampung, dan kita buat yang tidak ada menjadi ada. Misalnya sumber air panas di Oh Aem bagaimana kita sinergikan dengan teropong bintang di Timau.

Restorannya ada atau tidak. Berjuang dan fokus untuk itu. Karena Amfoang ini tempat yang sangat akan kaya.

Ke depannya orang datang ke tempat sejuk, ada restoran enak dan semua fasilitas yang mendukung. Kita kembalikan Amfoang menjadi tempat susu dan madu.

"Selamat untuk badan pengurus Ikatan Keluarga Amarasi masa bakti 2022-2026," katanya.

Pada kesempatan tersebut orang nomor satu di NTT ini bersyukur karena Presiden Joko Widodo baru saja datang untuk menjadi inspektur upacara dalam Hari Ulang Tahun Pancasila di Ende, tempat Bung Karno menggali nilai-nilai luhur Pancasila yang menjadi dasar fondasi berbangsa dan bernegara Indonesia.

FOLLOW US