• Nusa Tenggara Timur

Siswa SMA di Sumba Barat Daya Tewas Kesetrum

Imanuel Lodja | Kamis, 24/02/2022 14:20 WIB
 Siswa SMA di Sumba Barat Daya Tewas Kesetrum ilustrasi

KATANTT.COM--Nasib kurang beruntung dialami Heribertus Nono (17), siswa kelas II SMA Mandaelu, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Heribertus Nono yang juga warga Kampung Weelimbu Desa Kabalidana, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya ini meninggal dunia karena kesetrum arus listrik.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (24/2/2022) di Kampung Weelimbu, Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Awalnya, Agustinus Gollu Wolla (44), ayah kandung korban bersama teman-temannya sedang mengerjakan pembangunan rumah.

Ketika hendak memotong besi untuk tiang rumah, alat potong besi disambung ke terminal listrik namun tidak menyala atau tidak ada arus listrik.

Melihat hal tersebut, tanpa berpikir panjang, korban berinsiatif mau menyambung kabel listrik tersebut.

Tanpa memberitahukan kepada orang tuanya atau kepada orang-orang yang membantu pekerjaan di rumah korban tersebut, korban pun berinisiatif menyambung kabel listrik tersebut.

Namun korban tidak mematikan dulu meteran listrik. Saat korban menyambung kabel listrik tersebut, korban langsung tersengat aliran listrik.

Rekan-rekan ayah korban yang sedang membantu pekerjaan pembangunan rumah tersebut kaget mendengar teriakan korban disertai bunyi benda jatuh.

Ayah korban dan teman-temannya kaget karena semula tidak menduga kalau korban menyambung kabel listrik tersebut.

Imelda Gole Milla (34), yang sedang berada di dapur langsung keluar dari dapur karena mendengar teriakan korban dan bunyi benda jatuh.

Imelda melihat korban sudah pada posisi tertidur di rumput bekas pondasi rumah lama sambil berteriak minta tolong.

Ayah korban dibantu Samuel Kali Koba (44) dan Melkianus B Dappa (28), datang melihat korban. Samuel Kali Koba kemudian langsung mematikan meteran listrik.

Sedangkan ayah korban dibantu Melkianus B Dappa langsung mengangkat korban dan membawa/mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Namun setelah tiba di rumah sakit, dokter jaga menyatakan bahwa korban sudah tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka bakar di telapak tangan kanan serta ibu jari kanan, jari tengah bagian kanan.

Korban juga mengalami luka di kepala bagian belakang karena korban jatuh ke belakang dan kepala terbentur mengenai batu.

Kapolsek Loura, Polres Sumba Barat Daya, Kompol Edy, SH MH langsung memimpin anggotanya mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.

Polisi juga mengumpulkan barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi serta memasang garis polisi di lokasi kejadian.

Dari hasil pemeriksaan terhadap beberapa saksi, ayah korban mengaku kalau korban menyambung kabel listrik yang putus tersebut atas keinginan korban sendiri.

"Korban ingin agar pekerjaan cepat selesai, karena rumah tersebut adalah rumah milik orang tua korban sendiri," ujar Edy.

Selain itu, kabel listrik yang digunakan untuk mengambil arus listrik tersebut bukan kabel listrik yang biasa digunakan untuk listrik, tetapi menggunakan kabel biasa yang digunakan untuk alat elektronik.

"Kabel tersebut sudah lama dan sudah rusak. Kondisi kabel sudah terkelupas karena sudah lama dan sudah sering putus tapi disambung lagi tanpa dibungkus menggunakan isolasi," terang Kapolsek Loura, Kamis (24/2/2022).

Diperoleh pula iniformasi kalau saat korban memegang kabel yang masih dialiri arus listrik tersebut, korban tidak mengunakan alas kaki serta kaos tangan. "Korban murni meninggal karena kesetrum bukan karena ada unsur-unsur lain," tambahnya.

Keluarga korban juga menerima dengan ikhlas tentang kejadian tersebut karena merupakan kecelakaan kerja.

Masyarakat dihimbau agar dalam penggunaan kabel listrik, agar menggunakan kabel listrik yang disarankan oleh PLN. "bilamana ada gangguan terkait listrik supaya tetap berkoordinasi atau melaporkan ke pihak PLN," tandasnya.

FOLLOW US