• Nusa Tenggara Timur

Suport Usaha Kuliner Anggota Polri, Kapolda NTT `Maksi` di Warung Talla`sa

Imanuel Lodja | Rabu, 27/10/2021 18:01 WIB
 Suport Usaha Kuliner Anggota Polri, Kapolda NTT `Maksi` di Warung Talla`sa Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif saat makan siang di rumah makan coto Makassar Talla sa berada di lantai II Ruko Jalan Urip Sumohardjo, persis depan Bank Mandiri, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

katantt.com--Kapolda NTT Irjen Pol Drs Lotharia Latif, SH M.Hum berkunjung ke rumah makan coto Makassar Talla`sa berada di lantai II Ruko Jalan Urip Sumohardjo, persis depan Bank Mandiri, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Rabu (27/10/2021).

Kehadiran Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Lotharia Latif di rumah makan milik dari anggota Polri Bripka Supriadi Nurdin yang saat ini bertugas di Pos Polisi (Pospol) Kanaan Polres Kupang Kota ini untuk makan siang dan bentuk support.

Kapolda Irjen Pol Drs Lotharia Latif didampingi Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, SST, MK, SH, MM, Dirsamapta Polda NTT Kombes Pol Sudarmin, SIK MH dan Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B, SH,SIK, MH.

Kapolda Irjen Pol Drs Lotharia Latif disambut pemilik rumah makan Bripka Supriadi Nurdin dan istrinya. Saat makan siang, Kapolda NTT Irjen Pol Drs Lotharia Latif memberikan semangat dan motivasi kepada Bripka Nurdin.

"Saya apresiasi kegiatan positif yang dilakukan oleh Bripka Nurdin, dan harusnya ini bisa menjadi contoh bagi personel lainnya agar dapat memanfaatkan waktu dan ruang yang ada. Apalagi ditengah pandemi Covid 19 saat ini semuanya serba susah. Dengan melakukan usaha tersebut juga dapat membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi," jelas Lotharia Latif.

Ia mengatakan bahwa selain Bripka Supriadi Nurdin masih banyak anggota Polri yang bisa menjadi contoh dan teladan yang baik.

"Masih banyak anggota Polda NTT yang bisa menjadi teladan baik untuk bekerja sesuai aturan tapi bisa berwirausaha dengan baik di tengah-tengah masyarakat," tandasnya.

Bripka Supriadi Nurdin dan istrinya Maria Fatimah membangun usaha rumah makan coto Makassar yang diberi nama coto Makassar Talla`sa.

Mengambil lokasi di jantung Kota Kupang, Bripka Supriadi Nurdin yang biasa disapa Paman Nurdin memberikan nuansa lain bagi rumah makannya.

Ia menyiapkan wisata sejarah sederhana. Salah satu cara sederhana yang dilakukan dengan memajang potret Gubernur NTT dari masa ke masa di rumah makan yang beralamat di lantai II Ruko Jalan Urip Sumohardjo, persis depan Bank Mandiri, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

"Saya memang asli Makassar, tapi istri saya berasal dari Kabupaten Belu dan Kabupaten Sabu Raijua. Saya sengaja memajang foto para gubernur NTT untuk mengingatkan kembali sejarah NTT. Kebanyakan generasi sekarang lupa akan para gubernur yang pernah memimpin NTT," kata Nurdin yang juga anggota Pospol Kanaan, Polres Kupang Kota ketika ditemui di rumah makannya.

Rumah makan ditata secara menarik. Ia memajang 2 aquarium besar lengkap dengan ikan hias. Nuansa hijau dan segar nampak pada dekorasi rumah makan.

Bagian depan dibiarkan terbuka sehingga pengunjung pun tidak gerah saat menikmati coto Makassar.

Pada dinding rumah makan, Nurdin memasang foto para gubernur yang pernah memimpin NTT sejak Provinsi NTT terbentuk pada tahun 1958.

Ada foto Wiliam Johan Lalamentik, Gubernur NTT periode 1958-1966. Kemudian potret Elias Tari, Gubernur NTT periode 1966-1978.

Kemudian foto gubernur dr Aloysius Ben Mboy, Gubernur NTT periode 1978-1988. Foto dr Hendrikus Fernandez, Gubernur NTT masa 1988-1993.

Selanjutnya foto Mayjen TNI (Purn) Herman Musakabe, gubernur NTT periode 1993-1998.

Ada pula foto Piet A Tallo, SH, Gubernur NTT dua periode masa 1998-2008. Kemudian foto Drs Frans Lebu Raya, Gubernur NTT periode 2008-2018 serta gubernur NTT saat ini, Viktor Bungtilu Laiskodat yang menjabat sejak tahun 2018 lalu.

Nurdin bercerita, ketika sore hari memajang foto para mantan Gubernur NTT ini, malamnya saat tidur, istrinya Maria Fatimah bermimpi didatangi seorang pria bertubuh besar dan berambut perak.

"Kepada istri saya, pria tersebut meminta agar kami pasang kaca pada bagian depan. Istri saya sendiri tidak mengenali pria tersebut," ujarnya.

Namun pria dalam mimpi Maria Fatimah ini mirip mantan Gubernur NTT Piet A. Tallo yang sudah meninggal dunia pada tahun 2008 lalu.

Nurdin mengaku mencari foto dan biodata para Gubernur NTT dari media sosial. Ia mengakui beberapa pengunjung dan anaknya sering bertanya saat melihat foto-foto mantan Gubernur NTT dipajang di rumah makannya.

Nurdin dan Maria Fatimah pun menjelaskan soal para mantan gubernur ini. Ia menyadari, walau pendatang namun ingin mengingatkan generasi masa kini dan pengunjung rumah makannya soal para mantan Gubernur NTT yang berjasa membangun NTT.

"Saya anggap mereka (para mantan gubernur NTT) sebagai orang tua saya dan saat pengunjung datang untuk makan maka mereka bisa mengenang kembali para pemimpin di daerah ini," ujarnya.


Diakui pula kalau tidak ada rumah makan di Kota Kupang yang menyiapkan konsep kuliner sambil wisata sejarah ini.

Ia berharap, dengan keberadaan potret para mantan dan Gubernur NTT saat ini, masyarakat yang datang berkunjung ke rumah makannya tidak melupakan sejarah.

Di coto Makassar Talla`sa yang buka setiap hari mulai pukul 10.00 wita hingga pukul 20.00 wita, disediakan aneka menu.

Ada coto Makasar, mie titi, ayam lalapan dan bakso. Harga makanan pun cocok untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah.

Untuk coto Makasar dijual per paket Rp 25.000 terdiri dari coto, nasi atau ketupat dan teh. Mie titi dilengkapi dengan pentolan dan udang. Sementara bakso dan teh dihargai Rp 15.000.

Rumah makan ini juga menyiapkan aneka minuman, jus dan es buah dengan harga bersahabat. Nurdin yang memang hobby memasak meracik sendiri bumbu makanan di rumah makan. Sementara pengelolaan diserahkan pada sang istri.

Ia juga mempekerjakan puluhan anak-anak daerah. "Saya memperlakukan mereka yang membantu saya sebagai anak. Jadi semua pekerja saya panggil anak. Saya tidak mau mereka memanggil saya bos tapi cukup dengan bapak karena itu bentuk kedekatan dan kekeluargaan," ujar Nurdin.

Di lantai I rumah makannya, Nurdin menjual aneka aquarium dan aksesoriesnya.

Harga jual pun mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 900.000. Selain aquarium, juga disediakan ikan hias dan perlengkapan aquarium.

Ia juga mempekerjakan belasan anak-anak daerah untuk pengelolaan penjualan aquarium dan perlengkapannya serta ikan hias.

"Saya lebih mengutamakan pelayanan, masalah harga nomor dua. Yang penting pelanggan puas dan juga mendapatkan ilmu sejarah," kata Nurdin.

Di rumah makan yang bisa menampung 50 orang pengunjung ini, pengunjung juga akan dimanjakan dengan alunan musik dan pelayanan secara cepat dan sambil menunggu pesanan, pengunjung bisa melihat-lihat potret Gubernur NTT dari masa ke masa.

 

 

FOLLOW US