• Nusa Tenggara Timur

Tiang Penyangga Jembatan Benenain Miring Diterjang Banjir Bandang

Imanuel Lodja | Sabtu, 03/04/2021 17:51 WIB
Tiang Penyangga Jembatan Benenain Miring Diterjang Banjir Bandang Aparat Kepolisian Resor Malaka saat meninjau dan memantau Jembatan Benenain yang miring diterjang banjir bandang.

katantt.com--Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Malaka, NTT sejak Jumat (2/4/2021).

Debit air pun di jembatan Benenain di Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka makin tinggi karena curah hujan yang tinggi.

Tiang penyangga jembatan Benenain sudah mengalami kemiringan akibat terkikis banjir bandang.

Polisi pun melaksanakan patroli dialogis dan sekaligus melakukan pemantauan terkait dengan kejadian bencana alam berupa air kali dengan debit tinggi akibat curah hujan.

Dalam Patroli dialogis tersebut Kapolsek Weliman bersama Polres malaka memberikan himbauan kepada masyarakat.

Masyarakat dilarang berdiri di areal jembatan karena tiang penyangga jembatan sudah mengalami kemiringan akibat terkikis air kali.

"Agar masyarakat yang memiliki tempat tinggal dekat dengan bantaran kali Benenain agar selalu waspada mengingat curah hujan sampai dengan saat ini belum bisa diprediksikan," tandas Waka Polres Malaka, Kompol Ketut Saba, Sabtu (3/4/2021).

Ia menghimbau apabila air kali Benenain meluap hingga masuk ke dalam pekarangan rumah sebisa mungkin polisi membantu mengevakuasi keluarga ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, ia berharap ada informasi secara berjenjang kepada aparat desa dan Polsek Weliman apabila air meluap dan sampai masuk ke dalam rumah untuk dilakukan langkah-langkah penanganan.

Intensitas hujan sejak Jumat (2/4/2021) tinggi di tiga desa yaitu Desa Lamudur, Desa Forekmodok dan Desa Wederok, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.

Meluapnya air kali Benenain dan guyuran air hujan ini mengakibatkan beberapa pemukiman warga masyarakat terendam/tergenang air dengan ketinggian sekitar 20-80 centimeter.

Di Desa Forekmodok terendam air sebanyak 5 dusun dengan ketinggian air sekitar 30-80 centimeter.

Desa Lamudur terendam air sebanyak 5 dusun dengan ketinggian air kurang lebih 30-60 centimeter.

Sementara di Desa Wederok terendam air sebanyak 8 dusun dengan ketinggian air 20-50 centimeter.

Dari kejadian bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa.

Namun untuk kerugian seperti kerusakan kebun jagung, sawah, dan ternak saat ini belum bisa di tafsirkan.

Waka Polres Malaka memastikan hingga saat ini situasi masih aman, dan genangan air sudah berangsur turun.

Bencana alam banjir juga melanda Desa Motaulun, Desa Naas dan Umatoos mengakibatkan terendam dan tergenangnya beberapa rumah warga.

Tiga desa ini tergenang air akibat luapan air kali Benenain dan jebolnya tanggul.

Aparat kepolisian menghimbau kepada masyarakat yang tinggal disekitar daerah aliran sungai (DAS) dan sekitarnya untuk tetap waspada dengan dampak jebolnya tanggul normalisasi tersebut.

Ketut Saba menyebutkan kalau banjir bandang tersebut akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan jebol nya beberapa titik tanggul yang berada di pinggir kali Benenain di wilayah kecamatan Malaka Barat.

"Tiang penyangga pada jembatan Benenain miring. tanggul yang dibuat pemerintah juga jebol," tandasnya.

 

 

 

FOLLOW US