• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Target Lahan Program TJPS di TTU Mencapai 5000 Hektare

Imanuel Lodja | Kamis, 25/03/2021 09:09 WIB
Gubernur NTT Target Lahan Program TJPS di TTU Mencapai 5000 Hektare Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Bupati TTU, Juandi David melakukan panen jagung Program TJPS di Desa Letneo.

katantt.com--Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menargetkan luas lahan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) bisa mencapai 5000 hektare pada tahun 2022 nanti.

Saat ini luas lahan Program TJPS di TTU baru seluas 850 hektare sehingga perlu ditingkatkan guna menyokong pakan ternak.

"Di TTU, program TJPS sedang berjalan dengan luas lahan 850 hektare. Saya tahu betul di TTU khususnya daerah Insana panen jagungnya hebat. Tahun depan saya mau kita semua panen jagung Program TJPS harus mencapai 5000 hektare," kata VBL saat panen jagung Program TJP di Desa Letneo Kecamatan Insana Barat, Selasa (22/3).

Dalam setahun kata VBL, NTT mengeluarkan atau membeli pakan ternak senilai Rp 1 triliun dari luar daerah sehingga direncanakan untuk dibangun pabrik pakan ternak.

"Kita beli dari Surabaya Rp 9000 per kilogram untuk tiba di Kota Kupang. Sampai di TTU harganya pasti naik lagi. Kita harus punya pabrik pakan ternak agar biaya Rp 1 triliun itu tidak keluar dari NTT," kata VBL.

Ia menyebut untuk pabrik pakan ternak itu, bahan utamanya adalah jagung sehingga perlu didorong tanaman jagung sebagai bahan utama produksi pakan ternak.

"TJPS ini namanya Tanam Jagung Panen Sapi namun bukan sapi saja tapi bisa juga hasilkan pakan ternak untuk kambing, babi dan ayam," tambahnya.

Ia menjelaskan, program TJPS ini memiliki multiplayer efek yang bagus untuk pembangunan peternakan dan pertanian di NTT.

"Pertanian, peternakan dan perindustrian harus berkolaborasi dengan baik. Hasil dari pertanian diberikan pada peternakan. Lalu hasil dari peternakan dijadikan industri. Kami telah siapkan mesin pencacah dari Pemprov NTT. Pak Bupati TTU bisa minta," ucapnya.

Ia meminta Pemkab TTU ikut mengembangkan ternak sapi wagyu seperti yang sudah dikembangkan di Kabupaten TTS.

"Kita mau di TTU juga akan ada sapi wagyu. Seperti di TTS saat ini mulai kembangkan sapi wagyu dan Kabupaten Kupang dan Sumba," katanya.

Satu Sapi wagyu murni jelas VBL, harganya mencapai Rp 300 juta. Selain itu dagingnya enak dan berkualitas serta diminati banyak orang.

"Saya punya mimpi besar, suatu saat harus ada menu makanan daging sapi wagyu asal NTT yang diminati dunia," katanya lagi.

Bupati TTU, Juandi David mengatakan Program TJPS di Kabupaten TTU, tersebar di 8 kecamatan, 26 desa dan 1 kelurahan melibatkan 60 kelompok tani dari total lahan seluas 850 hektare.

Ia menambahkan potensi pertanian menjadi andalan utama Kabupaten TTU dengan produk unggulannya kacang tanah, jagung, sere merah dan lurik.

Sedangkan potensi perkebunan produk unggulannya jambu mente, kemiri, sirih, pinang dan lontar, serta potensi peternakan yaitu sapi, babi, kuda, kambing dan ayam.

Total luas lahan Program TJPS di Desa Letneo yang di panen adalah 13 hektare dengan hasil produksi 8.208 kg/ha (berat pipil basah).

Selain itu luas panen simbolis 3 hektare untuk tanaman jagung hibrida, varietas beltras 1.

 

 

 

FOLLOW US