• Nusa Tenggara Timur

Masuk Daftar Penumpang Sriwijaya Air, Paulus Kolloh Malah Tiba dengan Selamat di Pontianak

Imanuel Lodja | Senin, 11/01/2021 11:40 WIB
Masuk Daftar Penumpang Sriwijaya Air, Paulus Kolloh Malah Tiba dengan Selamat di Pontianak Paulus Yulius Kolloh, namanya masuk dalam daftar penumpang Sriwijaya Air lolos dari maut setelah berangkat ke Pontianak menggunakan KM Lawit.

katantt.com--Salah satu nama dalam manifest penumpang Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang mengalami kecelakaan adalah Paulus Yulius Kolloh.

Ia justru selamat dan terhindar dari kecelakaan maut pada Sabtu (9/1) kemarin.

Paulus bersama temannyan Indra Wibowo selamat dari insiden itu, lantaran memilih menggunakan KM Lawit ke Pontianak, via Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta, Kamis (8/1) tanpa menginformasikan balik ke pihak Sriwijaya Air.

Paulus saat dihubungi melalui sambungan telepon menceritakan, ia bersama enam orang temannya berangkat dari Makassar ke Pontianak transit Jakarta menggunakan maskapai Sriwijaya Air, Senin (4/1).

Namun karena hanya bermodalkan rappid test biasa, Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo tidak diperkenankan melanjutkan penerbangan ke Pontianak.

Menurut Paulus awalnya sempat protes ke maskapai, karena pembatalan keberangkatan itu tidak dilakukan langsung di Makassar.

"Saya ke Pontianak untuk kerja, saya kerja di perusahaan yang pasang jaringan telepon seluler. Kami dari Makassar tanggal 4 Januari sore mau ke Pontianak transit di Jakarta. Saya dengan teman Indra Wibowo yang namanya urutan kedua di manifest itu tidak lanjut, karena katanya masuk Kalimantan Barat wajib swab, sedangkan kami dua hanya rappid test saja. Teman kami empat orang itu laangsung berangkat tanggal 5 Januari 2021 pagi karena punya hasil swab," cerita Paulus, Minggu (10/1).

Setelah berdikusi dengan petugas Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta, mereka berdua diminta untuk penjadwalan ulang (Reschedule) keberangkatan ke hari Sabtu (9/1) kemarin.

Namun karena tidak punya uang lebih untuk melakukan swab test, Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo yang bermodalkan rappid test memilih menggunakan KM Lawit Rute Jakarta-Pontianak, melalui Pelabuhan Tanjung Priuk, Jumat (8/1).

"Sampai di Jakarta kami diberitahukan jika masuk Kalimantan Barat wajib bawa hasil Swab, kami enam orang jadi empat teman langsung berangkat Pontianak karena punya punya hasil swab, sedangkan saya dengan Indra Wibowo batal karena hanya bawa hasil rappid anti gen biasa," jelasnya.

"Kami tanya swab di Jakarta harganya 2,6 juta per orang, tapi tidak punya uang. Tanggal 8 Januari bos dari Pontianak telepon saya dan tanya harga swab, saya jawab harganya per orang 2,6 juta, makanya bos bilang kalo begitu pake kapal laut saja makanya tanggal 8 Januari saya dengan Indra Wibowo naik kapal KM Lawid rute Jakarta- Pontianak, di pelabuhan Tanjung Priuk," tambah Paulus.

Ia baru mengetahui telah terjadi kecelakaan pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di Kepulauan Seribu setelah handphone miliknya mendapatkan signal.

Walaupun shock dan menangis sendirian di dalam kapal setelah mendapat informasi kecelakaan itu, Paulus bersyukur atas kebesaran Tuhan.

"Kapal sudah mau sandar di pelabuhan baru ada signal jadi baru saya liat banyak informasi kalo pesawat Sriwijaya Air, yang saya batal naik itu jatuh di Kepulaun Seribu. Keluarga dan teman-teman telepon tanya kabar dan saya jelaskan kalo saya batal terbang dengan Sriwijaya Air dan pake kapal laut ke Pontianak," ujarnya.

Ia mengaku namanya masuk manifest pertama dan Indra Wibowo nama kedua.

"Nama kami masih masuk manifest mungkin karena kami berangkat ke Pontianak pakai kapal laut, tidak menginformasikan ke pihak Sriwijaya Air terkait Reschedule atau penjadwalan ulang ke tanggal 9 kemarin. Saya baru saja sampai Pontianak dan sangat bersyukur kepada Tuhan," tandasnya.


---

 

FOLLOW US