• Nusa Tenggara Timur

Labuan Bajo Yang Pertama Terapkan Sistem Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Terintegrasi

Djemi Amnifu | Jum'at, 13/11/2020 09:04 WIB
Labuan Bajo Yang Pertama Terapkan Sistem Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Terintegrasi Wagub NTT, Josef Nae Soi menerima bantuan dan peralatan kesehatan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Donni Monardo.

katantt.com--Labuan Bajo, menjadi destinasi wisata super prioritas pertama di Indonesia yang menerapkan sistem kesehatan, keselamatan dan keamanan terintegrasi.

"Untuk pertama kalinya Indonesia punya sistem kesehatan, keselamatan dan keamanan yang terintegrasi. Kita mulai dari Labuan Bajo, dan akan diterapkan pada 10 destinasi prioritas lainnya," kata Presiden RI, Joko Widodo, Kamis (12/11).

Presiden Jokowi mengatakan hal ini saat membuka Simulasi Protokol Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Pada Destinasi Super Prioritas di Hotel Inaya Bay secara virtual dari istana Negara Jakarta.

Acara yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut melibatkan 23 Kementerian/Lembaga.

Menurut Jokowi, simulasi yang melibatkan lintas kementerian dipersiapkan untuk menjamin kesehatan, keselamatan dan keamanan wisatawan.

"Simulasi ini bertujuan agar para wisatawan yang hadir di Labuan Bajo dan destinasi lainnya merasa nyaman dan aman," kata Jokowi.

Sementara Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, simulasi ini jadi cikal bakal standar operasional prosedur (SOP) kesehatan, keselamatan dan keamanan pariwisata Indonesia.

Ia menyebut SOP ini sesuai arahan Presiden Jokowi untuk bekerja secara terintegrasi. Tidak boleh ada instansi yang bekerja sendiri.

"Kolaborasi memang bukanlah hal yang mudah diwujudkan dalam sebuah organisasi. Tapi saya lihat sekarang sudah tampak terutama dalam pelaksanaan simulasi ini, sudah sangat bagus," kata Luhut.

"Semua terintegrasi. Ada polisi, tentara, BNPB, BMKG dan unsur lainnya. Saya kira di negeri ini, kita harus belajar untuk kerja team work. Inilah kekuatan kita," sambung Luhut.

Luhut mengaku dengan simulasi seperti ini akan memperkecil kemungkinan berbuat kesalahan. Karena masing-masing pihak tahu tugas dan tanggung jawabnya.

"Tentu semua penanganan protokol akan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing destinasi pariwisata," tukasnya.

Indonesia kata Luhut, siap menghadapi keadaan yang paling jelek sekalipun dan Labuan Bajo akan jadi contoh pembangunan infrastruktur yang terpadu, berkualitas dan terintegrasi.

"Pada Februari atau Maret tahun depan, Labuan Bajo akan berubah. Semua kabel akan underground dan semua jalan setapak akan diperbaiki. Presiden Jokowi akan resmikan sendiri Labuan Bajo yang baru," katanya.

Sementara Wagub NTT, Josef Nae Soi memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin.

"Denga latihan ini, kita tidak butuh super power tapi super team. Terima kasih kepada Presiden Jokowi dan para menteri yang punya perhatian luar biasa kepada NTT," kata Josef.

Ia berharap masyarakat NTT ikut mensukseskan simulasi tersebut dengan mensosialisasi melalui gereja, mesjid dan tempat ibadah kepada masyarakat tentang pentingnya Keselamatan dan keamanan.

"Jangan sampai ada tsunami, dengar sirene (kita) masih di pantai. Harus lari ke gunung sehingga bisa selamat," jelas Josef.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusbandio mengatakan kegiatan simulasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas destinasi pariwisata.

Dengan mengangkat tema Protokol Penanganan Covid-19 di Destinasi Super Prioritas dan tiga skenario penting lainnya yakni penanganan bencana alam, penanganan serangan jantung serta penanganan kapal terbakar dan tenggelam.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim gabungan yang telah terlibat. Penerapan protokol ini merupakan langkah awal untuk mempercepat pemulihan pariwisata agar lebih berkualitas, aman dan nyaman," kata Wishnutama.

Simulasi protokol kesehatan, keselamatan dan keamanan di Lanbuan Bajo ibukota Kabupaten Manggarai Barat ini dilaksanakan tiga tempat yakni Pantai Pede untuk skenario penanganan bencana alam, gempa bumi dan tsunami.

Pulau Komodo untuk penanganan serangan jantung yang menimpa wisatawan, dan penangan kapal terbakar dan tenggelam di perairan sekitar Hotel Inaya Bay.

Pada kesematan ini, Kepala BNPB, Donni Monardo menyerahkan bantuan dana siap pakai senilai Rp 2 miliar
untuk pengadaan 450 rambu evakuasi di Kabupaten Manggarai Barat, antigen swab 10 ribu test untuk Kabupaten Manggarai.

Selain itu juga diserahkan peralatan dan perlengkapan kesehatan kepada Pemerintah Provinsi NTT yang diterima Wagub NTT, Josef nae Soi.

Bantuan tersebut berupa ventilator 2 unit, hand sanitizer 20 jerigen, masker kain 150 ribu lembar, masker medis 20 ribu lembar, masker KN95 20 ribu lembar, rapid antigen 10 ribu test, gloves 500 pcs, googles 250 pcs, desinfektans sprayer 5 pcs, hand spray 1.000 pcs, facesheld 5.000 pcs dan shoe cover 2.000 pcs.

Acara ini dihadiri pula Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny Plate, Wamen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Kabarhankam Polri, Komjen Pol) Agus Andrianto, Kepala Basarnas, Bagus Puruhito, Anggota DPR RI, Andreas Hugo Parera dan Bupati Manggarai Barat, Agustinus Dullah.

 

FOLLOW US