• Nusa Tenggara Timur

Kampung Adat Wae Rebo Kembali Dibuka untuk Umum

Djemi Amnifu | Senin, 07/09/2020 05:09 WIB
Kampung Adat Wae Rebo Kembali Dibuka untuk Umum Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (bertopi) bersama rombongan saat berkunjung ke Kampung Adat Wae Rebo di Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat Kabupaten Manggarai, Minggu (6/9).

katantt.com--Hampir enam bulan ditutup akibat wabah Covid-19, akhirnya destinasi wisata Kampung Adat Wae Rebo dibuka untuk umum. Kepastian pembukaan Kampung Adat Wae Rebo untuk umum setelah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat berkunjung ke negeri di atas awan ini.

“Mulai hari ini, Kampung Adat Wae Rebo kita buka kembali. Kita buka untuk umum, kita mulai menerima tamu kembali dengan tetap mamatuhi protokol kesehatan,” tegas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat berkunjung ke Kampung Adat Wae Rebo, Minggu (6/9).

Sebelumnya Gubernur NTT, VBL bertatap muka dan berdialog dengan para tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat. Dalam pertemuan itu tercapai kesepakatan untuk kembali membuka destinasi pariwisata Kampung Adat Wae Rebo. Disepakati pula untuk mengelola destinasi wisata super premium ini secara lebih serius terutama membangun infrastruktur pendukung.

“Kita juga akan siapkan rest area untuk yang berkunjung, serta akses jalan yang baik sehingga kendaraan roda dua bisa masuk keluar terutama untuk kepentingan logistik dan juga untuk evakuasi,” kata VBL.

Kunjungan kemarin, adalah untuk ketiga kalinya Gubernur VBL ke Kampung Adat Wae Rebo di mana kali pertama sebelum menjabat sGubernur NTT dan dua kali setelah menjabat sebagai orang nomor satu di NTT.

Saat berdialog, Gubernur VBL meminta masukan soal kendala yang dialami selama pandemi Covid-19 supaya Pemprov NTT melakukan intervensi pemulihan ekonomi. Termasuk intervensi dalam kemandirian dalam memenuhi ketahanan pangan baik pertanian dan peternakan.

VBL menyoroti masalah pendidikan dan kesehatan di Kampung Adat Wae Rebo yang belum memadai. Fasilitas ini harus dibangun sehingga masyarakat di kampung Adat Wae Rebo bisa menikmatinya.

“Saya tugaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk membangun sekolah dasar di sini. Jadi anak-anak kita janganbuang banyak waktu harus turun lagi ke bawah. Pustu yang ada kita tingkatkan statusnya jadi puskesmas,” jelas VBL.

Secara khusus VBL berpesan agar masyarakat lokal selalu menjaga keaslian dan keunikan Desa Adat Wae Rebo sebagai salah satu kekayaan warisan budaya Kebanggaan masyarakat setempat.

“Desa adat ini tidak boleh diubah, harus tetap natural begini, harus tetap dengan keunikannya, karena ini sudah aturan budaya dan warisan leluhur,” pinta VBL.

Wae Rebo adalah sebuah kampung adat terpencil dan misterius di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Terletak di ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Di kampung ini hanya terdapat 7 rumah utama atau yang disebut sebagai Mbaru Niang.

Wae Rebo dinyatakan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 menyisihkan 42 negara lain.

Untuk mencapai Wae Rebo,g harus menempuh perjalanan sekitar 6 km dari Desa Dintor ke Desa Denge dengan menggunakan motor. Perjalanan dari Denge menuju Wae Rebo, kira-kira memakan waktu pendakian selama 3 jam dengan menyusuri daerah terpencil yang dikelilingi hutan lebat yang belum terjamah, menyebrangi sungai serta melintasi bibir jurang sebelum tiba di Kampung Adat Wae Rebo. (*/joy)

 

FOLLOW US