Pulang ke Kampung Remu-Ende, Kaka Ansy Minta Restu Keluarga dan Leluhur

Reli Hendrikus | Senin, 09/09/2024 10:11 WIB

Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema, SIP, MSi atau Ansy Lema mengunjungi kampung halamannya di Kabupaten Ende, Kamis (5/9/2024).  Kaka Ansy disambut antusias orang tua dan pemuda leluhurnya di tanah kelahiran bapaknya di Kampung Aekeu, Kecamatan Wolojita. Ansy Lema bersama istri Maria Immaculata Inge Nioty mengunjungi tanah kelahiran sekaligus meminta restu keluarga dan leluhur di Kampung Pemo, Wolosoko, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.

KATANTT.COM--Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema, SIP, MSi atau Ansy Lema mengunjungi kampung halamannya di Kabupaten Ende, Kamis (5/9/2024).  Kaka Ansy disambut antusias orang tua dan pemuda leluhurnya di tanah kelahiran bapaknya di Kampung Aekeu, Kecamatan Wolojita.

Kaka Ansy juga mengunjungi tanah kelahiran mama di Kampung Pemo, Wolosoko, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende. Ditemani istrinya, Maria Immaculata Inge Nioty, orang tua, keluarga, relawan dan kader partai Ansy langsung mendatangi makam leluhurnya, bakar lilin dan khusyuk memanjatkan doa. Mosalaki menerima Ansy secara adat dan mendampinginya berdoa.

"Sebelum saya safari berkampanye, saya harus turun ke tanah leluhur saya untuk bakar lilin. Saya ingin minta restu dari leluhur. Juga mohon doa restu dari orang tua. Karena saya tidak bisa jalan sendiri. Saya yakin leluhur, keluarga dan masyarakat di sini pasti mendukung saya," ujar Ansy.

Ansy mengaku, sejak kecil ia selalu diajak orang tuanya untuk pulang ke kampung halaman. Jadi ia selalu terikat dengan budaya Ende Lio sejak kecil. Nilai-nilai kearifan lokal budaya Ende Lio hingga kini sangat berperan kepada dirinya dalam pekerjaan dan karier politiknya.

Baca juga :

"Bapa, mama, keluarga, dan sanak saudara sekampung, menerima anak Ansy dengan suka cita dan penuh pengharapan supaya cucu dari opa Yohanes Lema dan Frans Feoake ini bisa menjadi Gubernur NTT," demikian harapan dan doa dari perwakilan keluarga.

TAGS : Pilgub NTT Ansy Lema Safari Politik