KATANTT.COM--Kegigihan Bripka Nasrul Ikhwan Ninong, anggota Polri yang bertugas di Polres Belu yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, mengolah lahan tidur menjadi lahan bermanfaat diapresiasi pimpinan Polri.
Kapolri, Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan PIN Emas Kapolri. Penghargaan PIN emas Kapolri diberikan kepada Bripka Nasrul Ikhwan Ninong, Ps Kanit Samapta Polsek Lasiolat, Polres Belu dalam acara Rakorbin SDM dan PNS Polri TA 2023.
Penghargaan pada Selasa (7/11/2023) diterima Bripka Nasrul di Hotel Borobudur Jakarta Pusat. Bripka Nasrul dinilai berprestasi di bidang wirausaha dengan mengolah lahan tidur milik warga menjadi perkebunan tomat serta tanaman komoditi lainnya.
Bripka Nasrul yang dikonfirmasi wartawan pada Selasa (7/11/2023) mengaku terharu dengan penghargaan ini. Ia tidak menyangka kalau dedikasinya di wilayah perbatasan mendapat penghargaan dari pimpinan tertinggi Polri.
Ia mengaku mendapatkan kabar tersebut pada pekan lalu dan mulai melengkapi berkas yang dibutuhkan. Nasrul pun ke Jakarta pada Senin (6/11/2023) difasilitasi Mabes Polri guna menerima penghargaan tersebut.
"Dedikasi saya adalah mengolah lahan tidur menjadi lahan bermanfaat. Tapi saya kaget karena pimpinan menghargai apa yang saya lakukan selama ini. Ini menjadi motivasi bagi saya agar berbuat lebih baik lagi," ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Satrya Yusada yang terus memotivasi dan mendorog Nasrul agar makin giat berbuat yang terbaik.
Bripka Nasrul Ikhwan Ninong sebelumnya diganjar penghargaan atas prestasinya di bidang pertanian dengan mengolah lahan tidur milik warga desa Maneikun, Kecamatan Lasiolat menjadi lahan perkebunan yang ditanami tomat Lahurus serta tanaman komoditi lainnya oleh Kapolres Belu pada tahun 2022 lalu.
Nasrul Ikhwan Ninong sudah lama bertugas di Polres Belu. Selama ini Nasrul Ikhwan Ninong bertugas sebagai Kanit Samapta Polsek Lasiolat, Kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL.
Anggota Polres Belu ini memberikan inspirasi tersendiri bagi warga masyarakat, khususnya petani ladang untuk menambah penghasilan bagi keluarga.
Bripka Nasrul memanfaatkan peluang pertanian di wilayah Desa Maneikun, Kecamatan Lasioat, Kabupaten Belu. Di luar tanggung jawab sebagai anggota Polri, Bripka Nasrul juga menjadi petani.
Bersama warga petani di desa Maneikun, ia bekerjasama memanfaatkan lahan tidur yang diolah menjadi kebun tomat. Di atas lahan seluas kurang lebih setengah hektare milik Matias Moruk warga Desa Maneikun, dikembangkan sekitar 700 tanaman tomat Lahurus khas daerah Lasiolat.
Tomat Lasiolat merupakan satu-satunya jenis tomat yang memiliki buah besar dan langka karena tomat itu hanya bisa tumbuh di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Lasioat, Kabupaten Belu dan tidak ada di daerah lain.
Bripka Nasrul termotivasi dengan potensi di wilayah Lasiolat karena banyak lahan kosong atau lahan tidur serta air berlimpah yang cocok untuk bertani ladang atau kebun.
"Sangat motivasi buat saya untuk menunjukan kepada masyarakat petani Kecamatan Lasiolat. Apalagi potensi disini banyak lahan kosong sehingga bagaimana caranya kita memanfaatkan lahan yang ada itu untuk bercocok tanam," jelasnya.
Sebagai seorang anggota Polri, ia menunjukkan bisa bekerja sebagai petani kepada masyarakat sehingga warga tidak hanya berorientasi menjadi seorang pegawai. Dengan bertani, masyarakat bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi ekonomi keluarga.
"Seperti saat ini saya bersama bapak Matias memanfaatkan lahan kosong yang ada dengan bercocok tanam tomat Lahurus," terang Nasrul.
Terima Kasih
Matias Moruk berterima kasih kepada Bripka Nasrul atas motivasinya kepada dirinya untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada dan bersama-sama mengembangkan tanaman tomat Lahurus.
"Saya setuju dan terima tawaran beliau kerjasama buka lahan kosong. Kami kendala tidak ada bibit, tapi dengan susah payah Pak Polisi (Bripka Nasrul) dapat bibitnya. Lalu kami pembibitan dan hasilnya seperti hari ini ada sekitar 700 pohon yang ditanam awal," sebut Moruk.
Sejak awal pembersihan dan bajak lahan maka Nasrul usai berdinas kadang dengan pakaian dinas atau preman dengan perlengkapan tani langsung mendatangi ladang untuk bekerja membersihkan lahan guna persiapan menanam.
"Target panennya bulan delapan (Agustus). Untuk pemasaran kita biasanya jual ke pasar, ke warga jalan pasar dan ke dalam Kota Atambua bahkan ke Malaka dan Kefamenanu dengan harga per ember berkisar Rp 100.000 sampai Rp 125.000," jelas Moruk.
Di lokasi perkebunan, selain tanaman tomat Lahurus, di atas lahan seluas kurang lebih satu hektare itu terdapat pula berbagai tanaman komoditi lain seperti lombok dan jenis sayur mayur.
Nasrul juga selalu memanfaatkan kebersamaannya saat bersama warga mengolah lahan untuk menyampaikan pesan Kamtibmas guna menekan angka kriminalitas.
Nasrul juga memiliki mimpi agar warga disibukkan dengan berbagai aktivitas positif sehingga mengurangi tindak pidana.
Di sisi lain, dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan aneka tanaman maka pendapatan masyarakat pun meningkat dan tingkat kesejahteraan masyarakat pun mengalami peningkatan.
"Selain mengajarkan warga memanfaatkan lahan tidur dengan tanaman produktif, kesempatan berada ditengah warga saya manfaatkan untuk menyampaikan pesan Kamtibmas agar warga tidak melakukan tindakan kriminal," ujar Nasrul.
Nasrul juga berharap keuntungan dari hasil mengolah lahan tidur ini bisa membantu maayarakat kurang mampu dan yang membutuhkan.
TAGS : Polres Belu PIN Emas Kapolri Lahan Tidur