KATANTT.COM---Sebanyak 17 (tuju belas) finalis Putri Manggarai 2025 mengikuti kegiatan pembekalan bertema kebudayaan dan pariwisata yang berlangsung di Gedung GUT, Universitas Katolik St. Paulus Ruteng, pada Jumat (9/5/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian pemilihan Putri Manggarai, yang tidak hanya menekankan aspek penampilan, tetapi juga memperkuat pemahaman dan kebanggaan peserta terhadap identitas lokal.
Dalam sesi bertema kebudayaan, panitia menghadirkan budayawan sekaligus rohaniwan, Rm. Ino Sutam.
Dalam paparannya, Rm. Ino menjelaskan dinamika budaya Manggarai dari masa ke masa, mulai dari struktur masyarakat tradisional hingga perubahan sosial budaya yang terjadi hari ini.
“Kebudayaan Manggarai bukan sesuatu yang beku. Ia terus bergerak, beradaptasi, dan bahkan kadang bernegosiasi dengan zaman. Tugas generasi muda adalah memahami akar budayanya agar tidak tercerabut dari jati diri,” ujar Rm. Ino dalam pemaparannya.
Sementara itu, sesi bertema pariwisata disampaikan oleh kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Venansius H. Teiso.
Ia memaparkan sejumlah objek wisata unggulan yang menjadi ikon daerah, seperti Wae Rebo, Liang Bua, dan kawasan pantai serta gua-gua alam yang eksotis.
Ia juga menyoroti pentingnya produk ekonomi kreatif sebagai bagian tak terpisahkan dari sektor pariwisata, seperti tenun ikat, kopi lokal, dan kerajinan tangan khas Manggarai.
“Potensi pariwisata Manggarai sangat besar. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita mengemasnya dengan narasi yang kuat dan produk ekonomi kreatif yang khas. Di sinilah peran anak muda, termasuk finalis Putri Manggarai, untuk menjadi duta pariwisata yang kreatif dan berdaya saing,” jelas Venansius.
Kegiatan ini tidak hanya membekali para finalis dengan wawasan kebudayaan dan pariwisata, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab sebagai representasi generasi muda Manggarai dalam mempromosikan warisan budaya dan potensi daerah ke tingkat nasional dan internasional.