KATANTT.COM---Anggota DPRD Belu, Cyprianus Temu mempertanyakan dan meragukan netralitas Bawaslu Kabupaten Belu dalam sidang gugatan Pilkada Belu di Mahkamah Konstitusi.

"Kita akan melihat kesaksiannya besok di sidang Mahkamah Konstitusi," kata dia, Senin (10/2/2025) siang via telepon seluler.

Dia juga mempertanyakan sejauh mana proses terkait pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Paslon 02 seperti kejadian di Timor Hotel, bansos pembagian seragam sekolah di masa tenang.

"Jangan hanya menyorot laporan setelah penetapan hasil Pilkada tapi laporan sebelum penetapan hasil didiamkan," tegas Cypri sapaan akrab Politisi NasDem itu.

"Ini menjadi pertanyaan masyarakat luas terhadap para komisioner Bawaslu Belu dan Bawaslu harus bertanggung jawab mutlak terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di Kabupaten Belu," tambah dia.

Menurut Cypri, Bawaslu hanya melakukan pelanggaran dimana hanya memproses laporan terhadap Paslon 01 Willy-Vicente. Sementara pada Paslon 02 Agus-Anus tidak melakukan proses pelanggaran dan ini menjadi pertanyaan besar jadi Bawaslu jangan menciptakan kegaduhan di Belu.

"Besok itu kita akan melihat letak netralitas Bawaslu Belu di sidang MK. Jangan sampai dia hanya memberikan kesaksian hanya berkaitan dengan paslon 01 terkait pelanggaran, tetapi tidak memberikan kesaksian terkait pelanggaran yang dilakukan 02," ujar dia.

Lagi Cypri menekankan, Ketua Bawaslu Belu bersama dua komisioner bertanggungjawab mutlak. Apalagi penyampaian anggota komisaris yang mengatakan bahwa, adanya pelecehan seksual dalam berita di sebuah media lokal.

"Seharusnya komisioner Bawaslu yang berbicara itu juga harus mengintropeksi diri. Berbicara seperti itu harus mengintropeksi diri," tandas dia.

Lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Belu itu, sebagai wakil rakyat sy tidak mau adanya hal-hal diluar dugaan yang terjadi akibat perbuatan Bawaslu Belu termasuk orang orang yang ikut terlibat didalamnya.