KATANTT.COM---Wakapolres Belu, KOMPOL Lorensius memimpin apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Keselamatan Turangga 2025 bertempat di lapangan Mapolres Belu, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Senin (10/2/2025).
Operasi Kepolisian dengan sandi“Keselamatan 2025” yang dilaksanakan selama 14 hari, dimulai dari tanggal 10 sampai dengan 23 Februari 2025 mendatang.
Kegiatan bertujuan untuk menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) sekaligus meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasdim 1605/Belu, Para Kabag, Kasat, Kasubden POM IX Udayana Belu, Perwira Staf Polres Belu, Kapolsek jajaran Polres Belu, Pejabat dari Sat Pol PP dan Jasa Raharja Belu serta tamu undangan lainnya.
Sementara peserta apel terdiri dari barisan personel Subden POM IX Udayana Belu, Kodim 1605/Belu, personel Polres Belu dari Sat Samapta, Sat Lantas, Staf Gabungan, gabungan Sat Reskrim, Sat Intel dan Sat Narkoba, dinas perhubungan, Dispenda Kab.Belu serta Sat Pol PP kabupaten Belu.
Apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Turangga 2025 ditandai dengan penyematan Pita Operasi kepada perwakilan dari anggota Lantas, Subden Pom IX Udayana Belu, Sat Pol PP dan Dishub Kabupaten Belu.
Wakapolres Lorensius dalam amanat Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Monang mengungkapkan, permasalahan di bidang Lalu Lintas dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis.
Tegas dia, hal ini sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jelas Lorensius, perkembangan transportasi juga telah memasuki era digital, dimana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman, cukup menggunakan handphone.
Modernisasi ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut.
``Keselamatan dalam berlalu lintas memang sering diabaikan bahkan tidak dianggap penting. Hal itu dapat ditunjukkan dari kesadaran pengguna lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, maupun pengguna jalan lainnya masih rendah," sebut dia.
Untuk itu, Polri selama 2 pekan kedepan secara serentak di Indonesia menggelar Operasi keselamatan yang mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan persuasif serta humanis, dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
Lorensius menekankan, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam operasi tersebut, seluruh personil agar bekerja sungguh-sungguh dalam Operasi Keselamatan Tahun ini sehingga dapat menekan jumlah korban fatalitas laka lantas dan meminimalisir kemacetan lalu lintas,
Selain itu, melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang Kamseltibcar lantas berupa kegiatan sosialisasi, penyuluhan, melalui pemasangan spanduk, banner, baliho, penyebaran pamflet dan stiker serta melalui media cetak, media elektronik, dan media sosial.
"Lakukan operasi keselamatan ini dengan baik tanpa menimbulkan komplain dari masyarakat. Mari Kita wujudkan Kamseltibcar lantas yang mantap dengan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas," pesan Lorensius akhir amanat.