KATANTT.COM--Banjir bandang menerjang pemukiman warga di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (31/1/2025).
Lima orang warga di wilayah tersebut dilaporkan terseret arus, dan satu orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban yang ditemukan meninggal dunia adalah Thobias Otemusu (72), warga RT 07/RW 04, Dusun II, Desa Naitae,
Kabupaten Kupang.
Empat korban lain yang berhasil selamat adalah Orpa Nenobahan (50), Yahya Nenobahan (5), Marta Nenobahan (65] dan Asnad Ate Faitmoes (58)
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, mengakibatkan luapan sungai Siumate meluap dan merendam sekitar 23 rumah warga.
Air bah yang datang dengan cepat membawa material banjir berupa kayu dan ranting pohon sehingga menyumbat gorong-gorong jembatan Siumate,
Kabupaten Kupang sehingga air meluap dan menghantam pemukiman di sekitarnya.
Warga pun panik termasuk korban bersama keluarganya dan berusaha menyelamatkan diri. Namun air semakin besar dan menyeret korban bersama keluarga dan rumah miliknya. Warga yang berusaha melakukan pertolongan tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban karena banjir semakin besar.
Usai hujan reda dan banjir agak surut, barulah tim SAR serta aparat TNI-Polri serta warga setempat langsung melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban namun sudah dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan keempat anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kapolsek Fatuleu, Ipda David Fangidae, mengonfirmasi bahwa lima warga terseret arus akibat derasnya banjir.
“Satu korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara empat lainnya berhasil menyelamatkan diri,” ujarnya.
Thobias ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi awal terseret arus. Sementara itu, sejumlah warga lainnya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan.
Banjir bandang ini juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah, fasilitas umum, dan lahan pertanian.
Warga yang rumahnya terdampak saat ini mengungsi ke tempat yang lebih aman, termasuk di rumah kerabat dan posko darurat yang didirikan oleh BNPB dan pemerintah setempat.
Hingga Jumat (31/1/2025) petang, bantuan pemerintah sudah didistribusikan ke lokasi bencana dan sudah diterima warga yang terdampak.
Hingga saat ini, debit air sungai Siumate masih tinggi dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur.