• Nusa Tenggara Timur

Petani Rumput Laut yang Terserang Stroke di Daiama-Rote Ndao Akhirnya Meninggal

Reli Hendrikus | Kamis, 23/05/2024 17:07 WIB
Petani Rumput Laut yang Terserang Stroke di Daiama-Rote Ndao Akhirnya Meninggal Jenazah Jahja Boelan

KATANTT.COM--Petani rumput laut asal Dusun III Bokoralean Desa Daiama Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao, Jahja Boelan yang sempat terserang stroke akhirnya meninggal. Jahja Boelan diduga terserang stroke kecewa harga rumput laut dalam ganti rugi Kasus Montara hanya senilai Rp 11.300/kg.

"Almarhum meninggal dunia sekitar pukul 10.00 wita di kediamannya di Dusun III Bokoralean. Sesuai rencana almarhum kan dimakamkan pada Sabtu, 25 Me nanti," kata Kepala Desa Daiama, Heber Ferroh kepada wartawan, Kamis (23/5/2024).

Heber Ferroh tak menampik bila Jahja Boelan meninggal akibat kecewa begitu mengetahui harga ganti rugi rumput laut dari Maurice Blackburn dan BRI sangat rendah. Almarhum sempat terjatuh di Gereja Ebenhaezer Doao yang menjadi tempat penyaluran dana kompensasi Kasus Montara.

"Bapatua (Jahja Boelan) memang sakit tapi waktu pembagian dana kompensasi bapatua (Jahja Boelan) jalan sendiri datang ke gereja. Bapatua pingsanaan setelah tahu harga ganti rugi rumput laut sangat rendah," jelasnya.

Jahja Boelan adalah warga Dusun III Bokoralean RT 05/RW 03 Desa Daiama meninggalkan meninggalk istri, Tabita Batuk dan tiga orang anak.

Sebelumnya, kerabat korban yaitu Onisimus Ferroh mengaku Jahja Boelan, salah seorang petani rumput asal Desa Daiama Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao terserang stroke dan harus dilarikan ke Puskesmas Eahun-Rote Timur.

Ia menyebut Jahja Boelan sudah 5 hari menjalani perawatan di Puskesmas Eahun-Rote Timur. Sementara Yardi Tenu, petani rumput laut lainnya asal Dusun Soao-Desa Daiama juga pingsan saat pembagian dana kompensasi kasus Montara di Gereja GMIT Jemaat Ebenhaezer-Soao sudah pulih.

"Ada dua petani rumput laut di Desa Daiama sampai pingsan karena kaget setelah tahu harga rumput laut di bawah dasar yakni Rp 11.300/kg," kata Onisimus Ferroh.

Beruntung keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Eahun guna mendapatkan perawatan medis. Kedua petani rumput laut yang pingsan ini hanya Yardin Tenu yang dinyatakan sembuh dan sudah diijikan pulang. Sedangkan Jahja Boelan masih menjalani perawatan di Puskesmas Eahun dan sudah 5 hari belum pulih.

Menurut Onisimus Ferroh, apa yang dialami kedua petani rumput laut ini mewakili ratusan petani umput laut lainnya di Desa Daiama yang kecewa atas penetapan harga oleh Maurice Blakcburn dan Bank BRI.

"Bagi kami, kalua semua desa Harga rumput laut-nya sama, maka tidak ada masalah. Jangankan Rp 11.300/kg, dihargai dengan Rp 1000/kg atau Rp 5000/kg bagi kmi tidak ada masalah karena harga di semua desa sama (seragam)," kata Onisimus Ferroh.

Apalagi jelas dia, gugatan ganti rugi yang diajukan satu paket artinya gugatan tersebut oleh perani rumput laut di 81 desa yang ada di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao. Jadi gugatan tersebut bukan oleh desa per desa sehingga harga rumput laut-nya pun harus berbeda-beda.

"Jelas, kami sangat kecewa karena harganya di bawah dasar. Biasanya kami jual rumput laut ke Baa (ibukota Kabupaten Rote Ndao) Rp 22.000-Rp23.000/kg," katanya memberi perbandingan.

Selain itu jelas Onisimus Ferroh, para petani rumput laut yakin Desa Daiama mendapat perlakuan khusus. Pasalnya, dari Desa Daiama inilah para petani membantu mengumpulkan data dan sampel tumpahan minyak Montara yang dijadikan bukti untuk menggugat ke Pengadilan Federal Australia.

"Jelas, kami sangat kecewa dan protes kepada Kantor Pengacara Maurice Blackburn dan Bank BRI. Karena itu, masalah harga rumput laut yang di bawah dasar i i sudah kami laporkan ke Bupati Rote Ndao dan YPTB," katanya.

Sementara Ketua YPTB, Ferdi Tanoni menyatakan jika dalam penyelidikan Polda NTT ini bahwa telah terjadi tindakan kecurangan yang dilakukan oleh Maurice Blackburn dan BRI. "Saya Mengutuk tindakan biadab dan mereka harus bertamggungjawab," kata Ferdi Tanoni, selaku Perwakilan resmi dan otoritas Pemerintah RI tentang penyelesaian Kasus Tumpahan Minyak Montara tahun 2009 hingga saat ini.

FOLLOW US