• Nusa Tenggara Timur

Pamit ke Pesta, Warga Nadawawi-Sabu Raijua Ditemukan Tewas Dalam Kali

Imanuel Lodja | Jum'at, 15/03/2024 07:28 WIB
Pamit ke Pesta, Warga Nadawawi-Sabu Raijua Ditemukan Tewas Dalam Kali ilustrasi_

KATANTT.COM--Marthen Luther Djami (61), warga RT 004/RW.002, Desa Nadawawi, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, ditemukan tewas dalam kali, Rabu (13/3/2024).

Korban ditemukan dalam posisi terendam dalam air di crossway kali Adju Natta, Desa Nadawawi, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua. 

Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Natonis yang dikonfirmasi Kamis (14/3/2024) membenarkan kejadian ini. Disebutkan kalau pada Selasa (12/3/2024), korban berjalan kaki menghadiri acara kumpul kanoto atau kumpul keluarga di rumah Rehabeam di Desa Nadawasi, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua.

Di tempat acara tersebut, korban sempat mengkonsumsi minuman keras tradisional. Pada pukul 22.00 wita, korban terlihat pulang ke rumahnya seorang diri dengan berjalan kaki.

10 menit setelah korban pulang, di wilayah tersebut terjadi hujan disertai angin yang kencang selama kurang lebih 30 menit. Perjalanan dari rumah korban ke tempat acara ke rumah korban harus melewati kali Adju Natta.

Rabu (13/3/2024) pagi sekitar pukul 05.30 Wita, seorang warga hendak menuju ke rumah kakaknya di Desa Raekore, Kecamatan Sabu Barat.

Saat berada di TKP, ia menemukan korban sedang berada di dalam air dengan posisi badan dan kepala terendam di dalam air. Selanjutnya ia terus berjalan dan bertemu dengan warga yang lain kemudian menceritakan apa yang dilihat kepada rekannya.

Mereka pun kembali ke lokasi kejadian dan melihat korban. Setelah melihat korban, mereka langsung menginformasikan penemuan tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Nadawawi, Brigpol Gito dan seterusnya dilakukan olah TKP oleh Sat Reskrim Polres Sabu Raijua.

Jenazah korban pun dievakuasi ke Puskesmas Seba, Kabupaten Sabu Raijua untuk pemeriksaan korban lebih lanjut.

Dari pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dr. Julio Ludji Pau ditemukan luka pada kepala bagian belakang sisi kanan dan luka pada pelipis sebelah kiri.

Dijelaskan juga oleh Julio Ludji Pau bahwa dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan akibat penganiayaan pada tubuh korban.

Namun untuk mengetahui secara pasti kematian korban, disarankan untuk dilakukan otopsi terhadap korban tetapi keluarga korban menolak.

"Keluarga korban tidak ingin mayat korban diotopsi. Mereka juga menerima kematian korban sebagai musibah," ujar Kapolres Sabu Raijua.

Untuk menguatkan, keluarga korban membuat surat pernyataan penolakan otopsi.yang diserahkan ke pihak kepolisian.

FOLLOW US