• Nusa Tenggara Timur

Bocah di Oelfatu-Amfoang Barat Laut Tewas Tertindih Pohon Kelapa

Imanuel Lodja | Jum'at, 15/03/2024 07:18 WIB
Bocah di Oelfatu-Amfoang Barat Laut Tewas Tertindih Pohon Kelapa Rumah warga di Desa Desa Oelfatu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, yang tertimpa pohon tumbang hingga menelan korban jiwa, Rabu (13/3/2024).

KATANTT.COM--Bencana alam akibat hujan dan angin di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang makan korban. Satu pohon tumbang mengenai rumah Markus Lakusaba di RT 11/R 06, Dusun III, Desa Oelfatu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Rabu (13/3/2024).

Hal ini menyebabkan Maeci Kolis, bocah berusia enam tahun tewas karena tertindih pohon dan buah kelapa. Diperoleh informasi kalau pada Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 21.00 wita, sebuah pohon kapuk tumbang dan menimpa pohon kelapa.

Pohon kelapa pun ikut tumbang dan menimpa rumah milik Markus Lakusaba di bagian kamar belakang. Pada saat itu korban Maeci Kolis serta neneknya, Caterina Tamelab (69) serta kakaknya, Misrani Kolis (8) sedang tidur.

Mereka kaget mendengar bunyi angin kencang disertai hujan dan kemudian terdengar bunyi sangat kuat di bagian atas atap kamar belakang.

Seketika itu, paman korban,Yohanis Lakusaba (34) yang sedang memasak minyak di dapur berlari menuju ke kamar tersebut. Ia melihat Misrani Kolis (kakak korban) merayap keluar dari dalam kamar melewati bawah dahan daun kelapa dan keluar dari kamar.

Yohanis menanyakan keadaan Caterina dan korban Maeci. Misrani menjawab kalau nenek dan adiknya masih di dalam kamar yang tertimpa pohon kelapa. Yohanis mendengar Caterina Tamelab berteriak minta tolong sehingga Ia panik karena tidak melihat Caterina dan korban karena posisi gelap ditutupi daun pohon kelapa.

Dalam keadaan panik, Yohanis berteriak minta tolong sehingga datang lah Simon Sabneno yang juga tetangga mereka dengan membawa senter dan parang. Tiba di kamar, Yohanis dan Simon memanggil nama Caterina sambil keduanya memotong dahan dan daun pohon kelapa yang tumbang menimpa kamar dan rumah.

Yohanis dan Simon mendapati Caterina dalam keadaan selamat. Sementara korban yang berada disisi Caterina ditemukan berada di bawah beberapa buah kelapa. Caterina meminta Simon memotong tangkai dari beberapa buah kelapa yang sementara berada di bagian perut dan dada korban. Caterina pun mengangkat korban dan menyerahkan korban ke Yohanis untuk digendong.

Namun saat digendong, Yohanis melihat korban menarik napas 1 kali agak kencang dan setelah itu korban terlihat sudah tidak bernafas lagi. Kasus ini dilaporkan Usias Tamelab ke Pos Polisi Amfoang Barat Laut pada Rabu (13/3/2024).

Korban sempat dibawa ke Pustu Oelfatu untuk pemeriksaan medis. Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Semry Banu, terdapat luka pada punggung kaki kanan korban yang diduga terkena pelepah daun kelapa. Perut korban pun bengkak dan keras. Hidung mengeluarkan cairan putih.

Kesimpulan yang didapat, diduga korban meninggal karena hantaman benda keras (buah kelapa) di bagian dada dan perut yang menyebabkan korban susah bernafas dan meninggal dunia.

Visum disaksikan Sekretaris Desa Oelfatu, Saldin Adony Haumeny, Kaur Pem Desa Oelfatu, Daniel Oematan, Kaur Perencanaan Desa Oelfatu, Arnolus Tamelab, Kepala Dusun II Desa Oelfatu, Felky Yoktam Taemnanu, Ketua RW O4, Filipus Banu dan Ketua RT 07, Dominggus Taemnanu

Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana yang dikonfirmasi Rabu (13/3/2024) membenarkan kejadian ini. Ia mengaku kalau peristiwa tersebut baru dilaporkan keluarga pada Rabu 13 Maret 2024 pukul 07. 00 Wita karena pada Selasa malam cuaca angin kencang hingga Rabu pagi ditambah jaringan hilang dan listrik padam.

Bhabinkamtibmas Desa Honuk dan Saukibe, Amfoang Barat Laut, Aipda Johanis Gereths Lerrick bersama Wakapolsek Amfoang Utara, Ipda Hironimus Neni, SH, mendatangi TKP bencana alam pohon tumbang yang menimpa rumah Markus Lakusaba yang menyebabkan korban Maeci Kolis meninggal dunia karena tertindih pohon dan buah kelapa.

FOLLOW US