• Nusa Tenggara Timur

Dimarahi Ayah, Seorang Anak di Amfoang Barat Laut Nekat Minum Obat Rumput Hingga Tewas

Imanuel Lodja | Rabu, 17/04/2024 08:06 WIB
Dimarahi Ayah, Seorang Anak di Amfoang Barat Laut Nekat Minum Obat Rumput Hingga Tewas ilustrasi

KATANTT.COM--Diduga tidak terima dimarahi orang tuanya, seorang gadis di Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, nekat minum racun dan obat rumput jenis roundop dan nokson.Ia sempat dirawat rumah sakit namun nyawa korban tidak bisa tertolong.

Kasus bunuh diri dengan cara meminum racun ini dilakukan Sesil H. Siokain (22), warga RT 04/RW 02, Dusun II, Desa Saukibe, kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.

Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana yang dikonfirmasu Senin (15/4/2024) membenarkan kejadian ini. "(Korban) minum racun atau obat-obatan pertanian dan meninggal dunia pada Sabtu malam setelah sempat dirawat di Puskesmas," ujarnya.

Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana menyebutkan kalau pada Jumat (12/4/2024) petang, atau korban, Herman Siokain (48), baru pulang dari sawah dan mendapati korban sedang main handphone di rumah.

Dengan nada sedikit kasar, ayah korban memarahi korban karena korban tidak membantu tetangga memotong padi. "Lu (kamu) tidur-tidur saja di rumah dan sonde (tidak) ikut membantu meraik (potong padi) di tetangga. Nanti kalau sampai di giliran katong (kita) panen, tetangga sonde (tidak) ada yang mau datang bantu potong dan kitong (kita) pung (punya) padi," begitu ayah korban memarahi korban seperti disampaikan Kapolsek Amfoang Utara, Iptu I Nyoman Sarjana.

Ayah korban kemudian keluar sambil membanting pintu rumah dan melanjutkan pekerjaan rontok padi di sawah tetangga. Sekitar pukul 18.30 wita, ayah korban kembali ke rumah dan mendapati korban sudah tergeletak pingsan sambil muntah-muntah.

Rupanya pasca dimarahi ayahnya, korban mimum obat rumput yakni roundup dan nokson yang sudah dicampur dan disimpan di dalam gudang. Orang tua korban langsung membawa korban ke Puskesmas Soliu dan mendapatkan perawatan medis.

Sabtu (13/4/2024) subuh sekitar pukul 01.45 wita, korban sudah siuman dan sempat meminta minum dan makan.

Namun pihak petugas medis Puskesmas Soliu belum mengijinkan keluarga korban memberi makan.
Petugas hanya mengijinkan untuk korban diberikan minum saja karena korban masih mengeluarkan cairan racun /obat rumput racun di dalam tubuh.

Beberapa saat kemudian korban muntah-muntah sebanyak 4 kali dan mengeluarkan cairan warna hijau kekuning-kuningan.

Sabtu malam, korban merasa gelisah dan menghenbuskan nafas terakhir pada pukul 20.07 wita.
Hasil pemeriksaan luar korban oleh petugas medis Puskesmas Soliu, mulut korban terkatup rapat dan sempat muntah warna kuning campur hijau pekat.

"Korban sakit hati (karena) dimarahi sehingga mengambil keputusan dengan meminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia," ujarnya.

Keluarga korban juga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi. Jenazah korban disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan oleh keluarga pada Senin (15/4/2024) siang.

FOLLOW US