• Nusa Tenggara Timur

Diduga Dihamili Pria Beristri, Mahasiswi di TTU Gantung Diri Setelah Pamit di Medsos

Imanuel Lodja | Selasa, 12/03/2024 20:58 WIB
Diduga Dihamili Pria Beristri, Mahasiswi di TTU Gantung Diri Setelah Pamit di Medsos Ilustrasi bunuh diri (Foto: Google)

KATANTT.COM--KE (24), seorang mahasiswi di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri.

Korban ditemukan gantung diri pada Sabtu (9/3/2024) petang sekitar pukul 17.30 wita di RT 005/RW 002, Desa Bakitolas, Kecamatan Naibenu, Kabupaten TTU.

Korban yang juga warga Desa Bakitolas ini diduga putus asa karena hamil dari hasil hubungan gelap dengan seorang warga di Surabaya Jawa Timur yang sudah memiliki istri dan anak. Sebelum memilih gantung diri, korban sempat membuat postingan di facebook untuk pamit.

Florianus Metan (36), seorang guru di Desa Bakitolas, Kecamatan Naibenu, Kabupaten TTU sempat melihat postingan korban di media sosial facebook.

Korban menuliskan tulisan "Bapak, mama dan keluarga, saya minta maaf karena sudah bikin malu keluarga doakan saya dan bayi saya bahagia di surga". Melihat postingan tersebut, Florianus pun ke rumah korban dan memberitahukan postingan tersebut kepada keluarga korban.

Florianus dan sejumlah kerabat korban mencari korban di sekeliling rumah korban namun pada saat itu hujan deras sehingga pencarian terhenti.  Saat hujan sudah mulai reda, Florianus dan keluarga melanjutkan pencarian ke hutan di belakang rumah korban.

Mereka menyusuri kali di belakang rumah korban yang jaraknya kurang lebih 500 meter. Sekira pukul 17.30 wita, pencarian dilanjutkan ke dalam hutan.

Florianus pun menemukan korban sudah tergantung di pohon jati dengan seutas tali yang menjerat leher korban. Florianus langsung berteriak meminta pertolongan keluarga yang juga sementara ikut mencari korban.

Warga yang lain menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Bitefa untuk melaporkan kejadian tersebut. Kakak korban Yovita Elu (28) yang juga seorang guru mengaku kalau korban tiba di Desa Bakitolas pada 8 Desember 2023 lalu.

Selama ini korban berada di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu korban tiba di kampungnya, korban sudah dalam keadaan hamil dengan usia kandungan 6 bulan. Namun korban tidak berani menceritakan keadaan korban kepada orang tua maupun kerabat korban.

Beberapa hari kemudian barulah korban menceritakan kejadian tersebut kepada orang tua dan suadara korban bahwa korban sedang hamil. Korban juga sudah mengetahui bahwa pacar korban, Dion sudah memiliki istri dan anak.

Hal ini diketahui korban karena melihat postingan foto pacar korban (Dion) di facebook yang menggendong seorang anak. korban pun merasa kecewa.

Orang tua korban sudah sempat mengatakan kepada korban untuk menghubungi pacar korban yang berada di Surabaya untuk datang ke Desa Bakitolas agar bisa diurus untuk menikah, namun terkendala dengan status Dion yang sudah berkeluarga.

Saat korban ditemukan dengan kondisi gantung diri, Yovita sedang ke terminal Kefamenanu untuk menumpang bus ke Kupang. Namun pada saat menunggu bus, ia mendapat telepon dari Florianus untuk melihat postingan korban di facebook yang mengatakan bahwa korban akan mengakhiri hidup korban.

Yovita pun membatalkan keberangkatan ke Kupang dan langsung kembali ke rumah. Saar pulang ke rumah, ia mendapati sudah banyak keluarga yang mencari keberadaan korban.

Yovita pun sempat mencari korban di sekeliling rumah namun tidak menemukan korban dan tidak mengetahui keberadaan korban sehingga ia pun kembali ke rumah untuk beristirahat.

Petang hari barulah ia mendapat informasi kalau korban telah ditemukan sudah dalam kedaan meninggal dunia akibat gantung diri, Keluarga korban menerima kematian korban dengan iklas sebagai musibah dengan membuat surat penolakan otopsi.

Kapolsek Miomaffo Timur, Ipda Muhamad Aris Salama, SH, yang dikonfirmasi Selasa (12/3/2024) membenarkan kejadian ini. Anggota Polsek Miomaffi Timur dan anggota Identifikasi Satreskrim Polres TTU jyga ke TKP dan melakukan olah TKP. "Korban mengakhiri hidup korban dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali yang diikat ke pohon jati," ujarnya.

Korban pun dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kefamenanu menggunakan mobil patroli Polsek Miomaffo Timur untuk divisum.

Kapolsek Miomaffo Timur, Ipda Muhamad Aris Salama memastikan kalau korban sudah merencanakan tindakan tersebut karena korban sempat memposting akan mengakhiri hidup di akun facebook korban.

"Mungkin korban merasa malu karena korban sudah hamil dan kecewa dengan pacar yang sudah memiliki istri dan anak," tandasnya.

Polisi tetap memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kejadian.

Tim Basarnas sementara melakukan persiapan sebelum turun melakukan pencarian terhadap empat nelayan yang melaut saat cuaca ekstrim.

FOLLOW US