• Nusa Tenggara Timur

Melaut saat Cuaca Ekstrim, Satu Nelayan di Sikka Hilang

Imanuel Lodja | Selasa, 12/03/2024 19:20 WIB
 Melaut saat Cuaca Ekstrim, Satu Nelayan di Sikka Hilang Tim Basarnas sementara melakukan persiapan sebelum turun melakukan pencarian terhadap empat nelayan yang melaut saat cuaca ekstrim.

KATANTT.COM--Empat orang nelayan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat melaut saat cuaca sedang tidak bersahabat. Akibatnya satu orang nelayan hilang saat perahu yang ditumpangi dihantam gelombang. Sementara tiga orang rekannya berhasil selamat.

Keempat nelayan ini merupakan warga Dusun Tikang, Desa Watutedang, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Keempat nelayan ini yakni Makarinus Sareng (70), Steventis Godefridus Suwandi (44), Guido Sakristi Palu (38) dan Anselmus Nong Luis (45).

Mereka menumpangi perahu berbeda saat melaut untuk mencari ikan. Perahu pertama ditumpangi Makarinus Sareng dan anaknya Steventis Godefridus Suwandi. Sementara satu perahu lain ditumpangi Guido Sakristi Palu dan Anselmus Nong Luis.

Diperoleh informasi kalau pada Senin (11/3/2024) petang sekitar pukul 17.00 wita, 4 orang nelayan ini melaut menggunakan 2 perahu. Perahu pertama menebar jala ikan, sedangkan perahu kedua memancing.

Sekitar pukul 19.00 wita, terjadi gelombang laut, angin dan hujan lebat. Perahu kedua langsung berusaha pulang dengan selamat. Perahu pertama pun berusaha mengangkat jala.

Karena ombak cukup tinggi disertai angin dan hujan sehingga perahu pertama yang ditumpangi Makarinus Sareng dan anaknya Steventus Godefridus Suwandi kemasukan air.

Makarinus dan Steventus berusaha menyelamatkan diri dengan masing-masing melompat ke luar dari perahu dan terpisah. Hanya Steventis Godefrifus Suwandi yang berhasil selamat sampai ke pantai Desa Watutedang. 

Saverius Eduardus (42), anak dari Makarinus/adik dari Steventis mengetahui kalau bapak dan kakaknya melaut saat cuaca sedang buruk. Ia segera ke pantai untuk mengecek karena cuaca hujan deras, angin dan ombak cukup tinggi

Setelah tiba dipantai (tempat lokasi yang biasa nelayan menyimpan perahu), ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan bapak dan kakaknya. Ia pun kembali menggunakan sepeda motor dan pergi mencari bapak dan kakaknya di pantai seputaran Desa Du, Kabupaten Sikka.

Saverius sempat melihat ada cahaya di laut persisnya di pantai Napungnao sehingga ia menuju pantai dan memanggil-manggil nama bapak dan kakaknya.

Saverius melihat ada cahaya senter yang terapung mendekati pantai. Ia kemudian mengambil senter tersebut karena menduga kalau senter tersebut dipegang oleh bapaknya.

Setelah mengambil senter atau sekitar 5 menit kemudian, kakaknya Steventis sudah selamat sampai di pantai. Saverius dan Steventis pun berusaha mencari bapak mereka namun hingga Selasa (12/3/2024) belum juga ditemukan.

Polisi dan warga pun berusaha mencari korban. Pencarian juga melibatkan Pj Kades Watutedang, Carisima Erna, tokoh masyarakat, Yuvinus Reko, kerabat dan warga Desa Watutedang, Desa Du, Desa Sikka dan Desa Lela.

"Sampai saat ini korban Makarinus Sareng belum ditemukan. Basarnas Maumere juga sedang dalam perjalanan menuju TKP membantu pencarian," kata Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata saat dikonfirmasi Selasa (12/3/2024).

Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata menyebutkan kalau saat ini di sekitar pantai masih hujan gerimis. Sementara di laut, ombak dan gelombang laut cukup besar.

FOLLOW US