• Nusa Tenggara Timur

Ratusan Pelari Ikut Jelajah Timur 2023 Rute Soe-Kupang demi Alirkan Air Bersih di NTT

Semy Andy Pah | Sabtu, 28/10/2023 07:52 WIB
 Ratusan Pelari Ikut Jelajah Timur 2023 Rute Soe-Kupang demi Alirkan Air Bersih di NTT Dua pelari perempuan peserta Jelajah Timur Run for Equality, Carla Velani (kiri) asal Jakarta dan E,en Suryani (kanan) menjadi peserta pertama yang sampai di garis finish di Lapangan Berdikari Nagekeo Kabupaten Nagekeo setelah menempuh rute sejauh 57 kilometer. Jelajah Timur Run for Equality pertama ini digelar Yayasan Plan International Indonesia dengan tujuan menghimpun dana untuk pembangunan fasilitas air bersih dan kesetaraan perempuan di Kabupaten Nagekeo pada 2019 silam.

KATANTT.COM--Di tahun kelima penyelenggaraannya, kegiatan lari amal Ultra Marathon Jelajah Timur akan dilaksanakan pada 27-28 Oktober 2023, dengan jarak tempuh 108 KM dengan rute SoE - Kupang. Lebih dari 80 pelari ultra marathon telah terpilih dan siap berlari demi menggalang dana untuk mewujudkan pengadaan air bersih di tiga desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Akses terhadap air bersih menjadi permasalahan yang berdampak bagi perempuan dan anak perempuan yang memiliki beban tanggung jawab lebih banyak dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk keluarganya dengan berjalan sangat jauh. Hal ini diperburuk dengan adanya kekeringan berkepanjangan di NTT yang menyebabkan krisis air. Data dari pemerintah provinsi NTT pada tahun 2019 menunjukan bahwa 27,5% keluarga tidak memiliki akses ke air bersih.

Linda Sukandar, Direktur Resources and Mobilisation Plan Indonesia, mengungkapkan, beban yang dipikul oleh perempuan dan anak perempuan ini mengakibatkan tenaga dan waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja dan belajar habis untuk mengambil air.

"Sulitnya akses terhadap air bersih juga berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan serta proses tumbuh kembang anak, bahkan berpotensi menyebabkan stunting. Mengingat stunting di NTT adalah yang tertinggi di Indonesia,” katanya.

Demi mengatasi permasalah ini, Plan Indonesia telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk membantu tiga desa di Kabupaten TTS, dua minggu lebih awal dari tahun sebelumnya. Setelah mengadakan kampanye ini selama empat tahun, Plan Indonesia sudah berhasil menyalurkan bantuan demi pemenuhan air bersih sebesar Rp 6,1 miliar yang berdampak terhadap lebih dari 13 ribu jiwa dan tiga ribu keluarga di 13 desa di NTT.

Linda menambahkan, Plan Indonesia sangat berterima kasih kepada para pelari yang sudah membantu penggalangan dana, dan juga kepada masyarakat yang sudah berdonasi dan mendukung kampanye ini. Ketersediaan akses air bersih yang mudah dicapai dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak, untuk bertumbuh kembang dengan lebih baik, serta meningkatkan kualitas kesehatan, dan ekonomi bagi masyarakat secara umum.

Rangkaian Jelajah Timur tahun ini sudah dimulai pada 26 Oktober 2023, dimana para pelari mengunjungi Desa Naileu, salah satu desa penerima manfaat. Dalam kegiatan ini, para pelari melihat secara langsung kondisi salah satu desa yang mereka bantu, sambil berinteraksi dengan warga desa. Di hari yang sama, rombongan disambut secara adat oleh Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Pieter Tahun, ST. MM beserta jajarannya, tokoh agama, tokoh masyarakat, komunitas kaum muda, dan masyarakat

Hari ini, pada 27 Oktober 2023, Ultra marathon ini akan dimulai dari kantor bupati TTS yang ikonik juga dan para Penjelajah Timur akan menempuh perjalanan selama 20 jam, dan FINISH lari di kantor Gubernur NTTT di kota Kupang.
Egusem mengungkapkan ‘’Kampanye Jelajah Timur ini merupakan inisiatif yang sangat baik, tidak hanya untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih, namun juga bisa sekaligus memperkenalkan berbagai keindahan lokasi serta keunikan budaya khas TTS kepada publik di skala nasional. Pemerintah serta masyarakat TTS pun menyambut baik serta turut terlibat bersama-sama dengan Plan Indonesia mempersiapkan kegiatan Jelajah Timur 2023.

Prof. Dr. Arlette Setiawan, drg., SpKGA, Subsp. AIBK(K), M.Psi, FSCDA, FiADH menuturkan alasannya mengikuti Jelajah Timur, “Bukan sekedar cari sehat tetapi juga lari supaya bermanfaat atau membawa perubahan bagi orang lain.

“Setidaknya hasil dari saya berlari sambil menggalang dana, sedikit banyaknya bisa membantu daerah yang menjadi target sasaran,” lanjut Prof. Arlette saat pemeriksaan Kesehatan gigi bagi 150 siswa di SDI Nenonaheun karena selain peserta Jelajah Timur, Arlette juga sebagai dokter gigi.

Plan Indonesia juga masih membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menyalurkan dukungannya, baik secara individu maupun perusahaan demi misi pemenuhan akses air bersih ini. Dukungan bisa disalurkan melalui kitabisa.com/jelajahtimur.

FOLLOW US