KATANTT.COM--Lazarus Lake Hale, warga Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit. Beredar kabar dan informasi kalau korban meninggal karena jatuh dari pohon. Kabar ini sengaja dihembuskan beberapa warga untuk menutupi kejadian yang sebenarnya.

Belakangan, viral di media sosial soal kematian korban karena ditembak dengan senapan angin. Korban ternyata meninggal dunia karena tertembak senpi di Kecamatan Raijua pada Senin (21/8/2023) lalu.

Korban diduga ditembak dengan senjata angin oleh TTU alias Anus yang juga warga Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua. Terduga pelaku menembak korban dengan senapan angin di bagian kepala dan menembus ke mata korban pada awal pekan lalu.

Mendapat luka tembakan, selanjutnya pada hari yang sama sekitar pukul 14.10 Wita, korban langsung dibawa ke Puskesmas Raijua guna mendapat pertolongan medis. Namun keesokan harinya atau pada Selasa (22/8/2023) pagi sekitar pukul 06.20 Wita, korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

Terkait kematian korban untuk menutupinya, korban diberitakan meninggal karena jatuh dari pohon. Terduga pelaku juga melarikan diri dan masih dalam pengejaran polisi.

Kapolsek Sabu Barat dan anggota Polsek Sabu Barat ke Kecamatan Raijua yang berada di Pulau Raijua. Letak Kecamatan Raijua berada di Pulau Raijua menjadi kendala bagi anggota untuk menuju ke lokasi kejadian.

Informasi lain menyebutkan kalau korban terkena tembakan senapan angin di bagian kepala dan tembus ke mata pada tanggal 21 Agustus 2023 dan pada tanggal 22 Agustus 2023, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Kematian korban awalnya ditutupi dengan mengatakan korban meninggal akibat jatuh dari pohon," ujar Ama L. (45), salah satu warga di Kabupaten Raijua saat dikonfirmasi Senin (28/8/2023).

Belakangan kasus kematian korban karena tertembak senapan angin menjadi viral di media sosial. Anggota Satuan Reskrim Polres Sabu Raijua bersama anggota Polsek Sabu Barat juga hendak ke lokasi kejadian guna menangkap terduga pelaku penembakan untuk proses hukum lebih lanjut.

Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis saat dikonfirmasi Senin (28/8/2023) membenarkan kejadian dan masih diproses oleh penyidik. Polisi juga berupaya melakukan penggalangan terhadap keluarga korban untuk tidak bertindak di luar hukum yang mengakibatkan masalah hukum baru dan mempercayakan proses hukum kepada pihak Polres Sabu Raijua.