• Nusa Tenggara Timur

DPRD TTU Belajar Budidaya Ikan Air Tawar dan Pengolahan Sampah di Kota Kupang

Semy Andy Pah | Senin, 07/08/2023 08:06 WIB
DPRD TTU Belajar Budidaya Ikan Air Tawar dan Pengolahan Sampah di Kota Kupang Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang Ignasius Repelita Lega mewakili Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menerima kunjungan kerja Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) di kantor Wali Kota Kupang, Kamis (3/8/2023).

KATANTT.COM--Komisi II DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara melakukan kunjungan kerja ke Kota Kupang guna mempelajari
metode pengelolaan budidaya ikan air tawar oleh Dinas Perikanan Kota Kupang dan pengelolaan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang.

Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang Ignasius Repelita Lega, SH, mewakili Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menerima kunjungan kerja Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) di kantor Wali Kota Kupang, Kamis (3/8/2023).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Lega menyambut baik kunjungan kerja Komisi II DPRD TTU yang ingin melakukan studi tiru dari Pemerintah Kota Kupang dalam hal penanganan kebersihan dan pengelolaan perikanan.

Menurut Ignas selama perkunjungan langsung ke dinas terkait untuk melakukan studi tiru tersebut, Komisi II DPRD TTU akan diberikan penjelasan secara khusus oleh jajaran dari dinas yang di kunjungi tentang kegiatan dan strategi yang di buat oleh Pemerintah Kota Kupang dalam penanganan sampah dan pengelolaan perikanan.

Lebih lanjut, Ignasius mengungkapkan bahwa Kota Kupang memiliki laut yang luas sekitar 12 mil. Dengan luasnya laut tersebut maka tentunya cukup banyak menghasilkan ikan. Karena itu, Kota Kupang sendiri perharinya bisa menghasilkan ikan kurang lebih 5 ton.

"Berkaitan dengan kelautan dan perikanan pula, Pemerintah Kota Kupang juga mempunyai program budidaya ikan air tawar dimana saat ini ada 1 kelurahan sebagai tempat budidaya ikan air tawar," ujarnya.

Sedangkan terkait sampah, ia menjelaskan bahwa beberapa tahun yang lalu Kota Kupang mendapat julukan sebagai salah satu kota terkotor di Indonesia.

Untuk itu, semenjak memimpin, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menetapkan salah satu fokus utama yaitu mengatasi masalah kebersihan di Kota Kupang melalui kegiatan kerja bakti Gerakan Pungut Sampah (GPS) yang melibatkan ASN dan PTT. Kerja bakti yang rutin dilaksanakan juga berkolaborasi dengan stakeholder agar dapat mengurangi masalah sampah.

Menurutnya , dengan adanya aksi tersebut, masyarakat Kota Kupang mulai sadar akan kebersihan walaupun masih , meskipun diakui belum sepenuhnya teratasi, namun GPS ini merupakan strategi untuk memberikan pengertian, contoh dan edukasi kepada masyarakat tentang kebersihan lingkungan.

Selain kebersihan dan perikanan, Pemerintah Kota Kupang sedang gencar dalam penanganan stunting dan inflasi yang merupakan isu nasional. Saat ini, kondisi stunting di Kota Kupang sendiri mengalami penurunan berada pada angka 19%. Disamping itu, inflasi di Kota Kupang ini juga mengalami penurunan dari 4,68% menjadi 3,94%.

Ignasius menambahkan Pemerintah Kota Kupang saat ini juga tengah berfokus dalam penanganan kemiskinan ekstrim, pengelolaan air minum dan berbagai program yang dinilai cukup strategis termasuk peningkatan kualitas sarana umum seperti lampu penerangan jalan.

Ketua Komisi II DPRD TTU, Karolus B. Sonbay mengungkapkan 2 kegiatan dalam kunjungan kerja selama 2 hari ini yaitu untuk melihat langsung sistem budidaya ikan tawar dan juga pengelolaan akhir sampah.

Kunjungan kerja tersebut, lanjutnya, mengharapkan ada sharing best practices dari Pemerintah Kota Kupang terkait pengelolaan sampah dan perikanan, yang dapat dijadikan referensi untuk diterapkan di Kabupaten TTU.

Turut hadir Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Kupang Ejbends HDS Doeka, SSos, MSi, Kepala Bidang Budidaya Perikanan Eirene Jusuf, SPt, MSc, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas LHK Kota Kupang, Ahmad Likur.

FOLLOW US