• Nusa Tenggara Timur

Penjabat Wali Kota Kupang Ajak Warga Kendalikan Sampah Dimulai dari Rumah

Semy Andy Pah | Kamis, 15/06/2023 07:20 WIB
Penjabat Wali Kota Kupang Ajak Warga Kendalikan Sampah Dimulai dari Rumah Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh saat membuka Workshop Pengembangan Ketahanan Iklim dan GEDSI dalam Perencanaan Manajemen Sampah yang diselenggarakan oleh Water for Women (WfW), Yayasan Plan International Indonesia (YPII) di Kelurahan Oebufu, Senin (12/6/2023).

KATANTT.COM--Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh, SH, mengajak warga Kota Kupang mengendalikan sampah mulai dari rumah tangga masing-masing, dengan memilah sampah serta memanfaatkan tempat pembuangan sampah (TPS) 3R (reduce, reuse dan recycle).

Ajakan tersebut disampaikan Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh saat membuka Workshop Pengembangan Ketahanan Iklim dan GEDSI dalam Perencanaan Manajemen Sampah yang diselenggarakan oleh Water for Women (WfW), Yayasan Plan International Indonesia (YPII) di Kelurahan Oebufu, Senin (12/6/2023).

Orang nomor satu di Kota Kupang mengakui sejak awal dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Kupang sudah bertekad untuk mengurus masalah sampah di Kota Kupang yang saat itu masuk kategori 5 besar kota terkotor di Indonesia, Kota Kupang harus bersih.

"Kuncinya ada di tangan masyarakat dan orang-orang yang punya kepedulian. Kalau kita tidak peduli dengan sampah maka sampah akan kembali menyerang kita," pintanya.

Tak lupa, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Yayasan Plan International Indonesia bersama para akademisi, komunitas peduli sampah serta warga yang sudah menunjukkan kepedulian terhadap upaya penanganan sampah di Kota Kupang.

Ia berharap semua orang tergerak dan mengambil peran, dimulai dengan mengubah pemahaman tentang sampah, mengubah tindakan yang pada akhirnya membawa perubahan.

George juga mengakui sejak gerakan penanganan sampah ditingkatkan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Kupang yang biasanya di atas 400 kasus per tahun, saat ini di bawah 100 kasus.

Provincial Coordinator NTT Project Water For Woman Yayasan Plan International Indonesia, Ani Talan menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk terbentuknya perencanaan manajemen pengamanan sampah dan pengembangan ketahanan iklim dalam isu STBM GEDSI.

Selain itu kata Ani Talan, perlu adanya kesepakatan pembagian peran Pemerintah Kota Kupang dengan YPII dan terjadwalnya rencana tindak lanjut dan rencana aksi pengembangan ketahanan iklim dalam isu STBM GEDSI dan manajemen persampahan.

Adapun materi yang disampaikan dalam workshop tersebut antara lain, sosialisasi dan edukasi sampah dan dampak sampah terhadap perubahan iklim oleh Komunitas Bajaga Bumi/Katong Bumi Flobamora /KGKH/YGC, pemanfaatan sampah organic sebagai produk inovatif untuk kebutuhan investasi Kesehatan dan lingkungan oleh Tim Maggot NTT,

Materi lainnya adalah pengelolaan sampah medis berbasis rumah tangga oleh Tim MKA kolaborasi dengan Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Kupang, pemilahan sampah dan komersialisasi sampah oleh Tim Bank Sampah Mutiara Timor Bersama Bank Sampah Mapoli .

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan aksi pungut sampah dan rencana aksi /RKTL, sebagai bagian dari tindak lanjut dari aksi sinergi dan kolaborasi ini. Workshop ini berlangsung di tiga titik yakni di RW 01, RW 02 dan RW 07 Kelurahan Oebufu.

Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh bersama Provincial Coordinator NTT Project Water For Woman Yayasan Plan International Indonesia didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Kupang dan Lurah Oebufu berkesempatan mengunjungi 3 lokasi workshop tersebut dan menyapa para pesertanya.

FOLLOW US