• Nusa Tenggara Timur

Kasus Gigitan Anjing di TTS Meningkat, Tersebar di 21 Desa dan 9 Kecamatan

Imanuel Lodja | Kamis, 01/06/2023 17:45 WIB
 Kasus Gigitan Anjing di TTS Meningkat, Tersebar di 21 Desa dan 9 Kecamatan Bupati TTS, Egusem Piether Tahun

KATANTT.COM--Jumlah kasus orang yang terkena gigitan anjing di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT bertambah dari 46 kasus menjadi 72 kasus.

"Ada penambahan yang dilaporkan. Total jadi 72 kasus," kata Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, Kamis (1/6/2023). Data tersebut direkap hingga Rabu (31/5/2023) petang pukul.18.00 wita.

Menurutnya, dari 72 orang yang dilaporkan terkena gigitan anjing 10 orang diantaranya mengalami gejala rabies atau suspect rabies.

Ia menjelaskan, 72 kasus gigitan anjing itu tersebar di 21 Desa, yang berada di sembilan kecamatan. Egusem merinci sembilan kecamatan itu antara lain, Kecamatan Amanatun Selatan, Amanuban Timur, Amanuban Tengah, Kuatnana, Kualin, Kie, Kolbano, Nunkolo dan Fautmolo.

Dan kasus terbanyak di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan sebanyak 23 kasus dengan satu kematian. "Desa ini yang masih ditutup agar tidak ada yang membawa masuk atau keluar hewan," ujarnya.

Namun Egusem tidak menyebutkan jumlah orang atau warga yang telah mendapatkan vaksin anti rabies. Begitupun dengan vaksin terhadap hewan anjing belum diketahui kapan akan mulai dilakukan.

"Kesulitan kita karena cuaca, hujan terus makanya susah menjangkau desa-desa yang melaporkan adanya gigitan anjing," jelasnya.

Dikatakan Egusem, saat ini telah dikeluarkan instruksi agar semua hewan milik masyarakat untuk diikat atau dikandangkan. "Instruksi tersebut bersamaan dengan ditetapkannya KLB," kata Egusem.

Sebelumnya Bupati TTS telah menetapkan status keadaan luar biasa (KLB) menyusul mewabahnya rabies di daerah itu. Status kedaruratan tersebut untuk menetapkan KLB Rabies bagi kesehatan masyarakat dan wabah rabies bagi hewan.

Kasus rabies yang terjadi di Kabupaten TTS ini mencuat setelah Balai Besar Veteriner Denpasar mengeluarkan laporan hasil pengujian terhadap organ dua ekor anjing milik warga Desa Fenun yang menyatakan positif rabies.

Pemeriksaan sampel tersebut setelah seorang warga Desa Fenun yakni AB (45) meninggal usai digigit anjing di bagian tumit sebelah kanan.

FOLLOW US