• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Resmikan Gedung Gereja Yarden Labat

Semy Andy Pah | Senin, 03/04/2023 08:39 WIB
Gubernur NTT Resmikan Gedung Gereja Yarden Labat Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Ketua Sinode GMIT Pendeta Merry Kolimon menandatangani prasasti saat meresmikan gedung Gereja Yarden Labat, Sabtu (1/4/2024).

KATANTT.COM--Gedung Gereja Yarden Labat diresmikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada hari Sabtu (1/4/23) ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Atas berkat kasih Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gereja, perkenankan kami, saya Gubernur Nusa Tenggara Timur bersama Ketua Sinode GMIT menandatangani prasasti ini sebagai bentuk diresmikannya Gereja Yarden Labat,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat menandatangani prasasti yang disambut tepuk tangan para jemaat dan tamu undangan yang hadir.

Turut hadir Wagub NTT periode 2008-2013 Esthon Foenay yang juga selaku penasehat/pelindung dari Badan Pembangunan fisik Gedung GMIT, Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh, Ketua DPRD kota Kupang Yeskiel Loudoe, Asisten Administrasi Umum Setda NTT, Samuel Halundaka, Kaban Kepegawaian Daerah Setda NTT Henderina Laiskodat, Staf Khusus Gubernur Bidang Pemerintahan dan Organisasi David Pandie.

Acara peresmian yang juga bertepatan dengan ulang tahun ke-31 Jemaat GMIT Yarden Labat itu juga dirangkaikan dengan pembukaan selubung papan nama Jemaat GMIT Yarden Labat oleh Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Jeskiel Adam, dan Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh.

Kemudian berturut-turut pelepasan dua ekor burung merpati dan balon udara oleh Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe dan Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh serta pengguntingan pita dan pembukaan pintu masuk gedung Gereja yang dilakukan oleh Ketua Sinode GMIT Pendeta Merry Kolimon.

Rangkaian acara peresmian Gedung GMIT Yarden Labat yang berlokasi di RT 06/RW 02, Kelurahan Bakunase II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang tersebut diakhiri dengan penahbisan gedung Gereja oleh Ketua Sinode GMIT Pdt. Merry Kolimon.

Ketua Badan Pembangunan Fisik GMIT Yarden Labat, Penatua Miclon Edison Nakmofa mengatakan, pembangunan Gedung GMIT Yarden Labat tersebut dibangun selama 18 tahun oleh Majelis dan Jemaat.

Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi membantu proses pembangunan Gereja hingga selesai. "Kami semua mengucap syukur karena dalam kurun waktu selama 18 tahun perjuangan pembangunan Gereja kita ini, akhirnya gedung Gereja Yarden Labat pada hari ini bisa diresmikan,” kata Miclon.

Lewat sambutannya Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menjelaskan bahwa ada perubahan paradigma berpikir dalam bekerja dan berkarya agar Gereja  khususnya Jemaat GMIT Yarden Labat dapat berkembang dan maju.

"Gereja di zaman sekarang harus hadir bukan dengan cara berpikir yang abstrak lagi, tapi harus pada hal-hal yang konkrit yang tentunya di isi dengan ide serta gagasan dalam membangun sumber daya manusia dan semua potensi yang kita miliki,” ungkap Gubernur.

"Saya ingin setiap Gereja yang dibangun mewah dan megah, agar juga menjadi tempat ilmu pengetahuan itu dibangun.
Gereja hari ini juga harus menjadi tempat orang dilatih dan digerakan untuk pemberdayaan ekomoni masyarakat menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.

Orang nomor satu di NTT ini tidak pernah bosan memotivasi pihak gereja, terus mengajak agar setiap para pemimpin lembaga agama mana pun harus selalu bersama seluruh masyarakat sekitar untuk terlibat dan berperan aktif bekerja sama dengan Pemerintah serta berbagai pihak dalam mendukung program-program pembangunan Pemerintah demi mewujudkan kemajuan ekonomi masyarakat.

Ia mengakui bahwa pemerintah tidak bisa jika bekerja sendiri, namun dibutuhkan kerja kolaboratif dari berbagai pihak. Dalam hal ini pihak gereja mempunyai peranan besar dalam setiap usaha memajukan pembangunan masyarakat melalui keterlibatan aktif dalam setiap bidang-bidang potensial yang ada di NTT.

"Provinsi ini hanya akan maju jika semua pihak, dalam hal ini khususnya pihak Gereja harus terlibat dan berperan aktif dalam setiap bidang-bidang potensial yang kita miliki," katanya.

Karena itu, VBL ingin gereja pun turut serta untuk berkontribusi dalam membangun pertanian, peternakan dan membangun perikanan yang jelas-jelas merupakan potensi daerah kita. "Masa harus orang dari luar NTT yang datang kesini dan kelola Kelor sedangkan kita tidak,” tegasnya.

"Oleh karena itu, saya ingin setiap gereja harus bisa menjadi `Juruselamat` jemaat, umat dan masyarakat sekitarnya melalui berbagai bidang yang sudah saya jelaskan tadi, demi kamajuan kehidupan masyarakat NTT,” ujarnya

FOLLOW US