• Nusa Tenggara Timur

Italia Jajaki Kerjasama Bidang Energi Baru Terbarukan di NTT

Semy Andy Pah | Jum'at, 24/02/2023 07:38 WIB
Italia Jajaki Kerjasama Bidang Energi Baru Terbarukan di NTT Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat terlibat pembicaraan serius bersama Duta Besar Italia untuk Indonesia, Bernadetto Latteri di ruang kerja Gubernur NTT, Kamis (23/2/2023).

KATANTT.COM--Pemerintah Italia menjajaki rencana kerjasama bidang energi baru terbarukan (EBT) di Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk kerjasama di bidang pariwisata, perikanan, kelautan dan kesehatan.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Duta Besar Italia untuk Indonesia, Bernadetto Latteri di ruang kerja Gubernur NTT, Kamis (23/2/2023).

Gubernur NTT, VBL yang didampingi Wagub NTT, Josef Nae Soi memberi apresiasi atas kunjungan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Bernadetto Latteri ke Nusa Tenggara Timur. "Selamat datang di Nusa Tenggara Timur, kami berharap bapak dubes dapat menikmati keindahan Nusa Tenggara Timur," kata VBL.

"Kami tentu membuka diri dan berbangga jika ada tawaran program kerja sama untuk kemajuan dan pembangunan di Provinsi ini," tambah VBL.

Pada kesempatan tersebut orang nomor satu di NTT ini menyampaikan berbagai potensi sumber daya alam yang dimiliki NTT di antaranya potensi Energi Baru Terbarukan (EBT).

"NTT ini merupakan salah satu Provinsi yang kaya akan sumber Energi Baru Terbarukan seperti matahari, panas bumi, arus laut, angin dan air," kata VBL berpromosi.

Menurut VBL, dunia saat ini sedang menuju ke sana karena lebih ramah lingkungan serta mulai perlahan-lahan meninggalkan penggunaan energi fosil.

VBL juga mengungkapkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumba menjadi salah satu proyek strategis untuk pemenuhan kebutuhan listrik nasional.

"Kita bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada untuk pengembangan PLTS ini, potensi energi listrik tenaga surya di Sumba diperkirakan mencapai 5 gigawatt," jelasnya.

"Untuk tahap awal kita akan mengembangkan dulu sebesar 2 gigawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik Nusa Tenggara, Bali dan Jawa, bahkan nanti rencananya bisa  diekspor juga ke Singapura," tambahnya.

Ia menyebut sudah ada beberapa investor luar negeri dan dalam negeri yang ingin terlibat dalam pengembangan PLTS di Sumba ini. Karena itu, pihaknya mengharapkan tahun ini dengan dukungan pemerintah pusat, pekerjaan ini harus sudah dimulai.

"Kalau ada investor dari Italia yang ingin terlibat dalam pengembangan energi baru terbarukan di NTT, kami tentu sangat senang," ujar VBL.

Duta Besar Italia untuk Indonesia, Bernadetto Latteri menyambut antusias tawaran Gubernur NTT Viktor Laiskodat tersebut. Bernadetto Latteri menyepakati bahwa transisi energi dari energi fosil menuju energi baru terbarukan merupakan suatu keharusan.

Menurut Bernadetto Latteri, transisi energi memang harus segera dilakukan untuk mencegah perubahan iklim yang lebih ekstrem, pemerintah Italia sangat menaruh perhatian yang besar terhadap isu ini.

"Saya akan berbicara dengan para investor asal Italia tentang peluang investasi energi terbarukan di NTT ini," kata Bernadetto Latteri.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Bernadetto juga membicarakan kemungkinan kerjasama untuk pengembangan potensi perikanan dan kelautan seperti alga, kesehatan, pariwasata dan lingkungan hidup.

Turut mendampingi Dubes Italia, Filippo D`Antoni, Director Ansaldo Energia Branch Indonesia. Hadir pula, Kadis ESDM NTT, Yusuf Adoe, Kadis LHK NTT, Ondy Siagian, Kadis Parkreatif NTT, Zet Sonny Libing, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan NTT, Stefania Tunga Boro, Karo Adpim Setda NTT, Prisila Parera.

FOLLOW US