• Nusa Tenggara Timur

Dua Kakak Adik di Sikka Terseret Banjir, Satu Tewas, Satu Lagi Hilang

Imanuel Lodja | Rabu, 15/02/2023 16:30 WIB
Dua Kakak Adik di Sikka Terseret Banjir, Satu Tewas, Satu Lagi Hilang Warga Sikka tengah mencari salah satu korban yang terseret banjir dan belum ditemukan.

KATANTT.COM--Dua orang kakak dan adik di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur meninggal dunia terseret arus banjir. Sementara itu satu korban yang berusia dua tahun hilang dan belum ditemukan. Peristiwa ini terjadi di Kali Praban, Dusun Riidueng, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Selasa (14/2/2023) petang.

Korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan yakni Odilia Olo (27), warga RT 10/RW 004, Dusun Riidueng, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka dan Markis Mare (38), waega RT 09/RW 04, Dusun Wolometang, Desa Tanarawa, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Odilia ditemukan pada Selasa (14/2/2023) malam sekitar pukul 22.00 wita dalam keadaan meninggal dunia. Sementara Markus Mare ditemukan pada Rabu (15/2/2023) pagi sekitar pukul 08.00 wita juga dalam keadaan meninggal dunia.

Korban lainnya, Novilia Dawan Sari, bocah berusia dua tahun yang juga warga RT 10/RW 04, Dusun Riidueng, Desa Watumoning, Kecamatam Waiblama, Kabupaten Sikka belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

Pada Selasa (14/2/2023) petang, Karolus Karang (60) dan Helena Hau (52), warga Dusun Riidueng, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka datang dari kebun. Saat keduanya tiba di Kali/sungai Praban, Desa Watumoning, Kabupaten Sikka, sungai/kali tersebut dalam keadaan banjir karena terjadi hujan di sekitar Kecamatan Waiblama.

Saat itu ketiga korban sementara berada di Kali/sungai Praban yang sedang banjir. Korban berusaha untuk menyebrangi kali/sungai yang sementara dalam keadaan banjir. Karolus Karang menanyakan apakah korban belum bisa melintasi sungai dan para korban mengaku belum bisa menyebrangi sungai.

Korban Markus Mare mengecek jembatan bambu dan memastikan dalam posisi bagus. Markus memastikan kondisi jembatan bambu masih bagus sehingga mengajak korban lain segera menyebrang.

Korban Markus masih sempat membantu menyeberangkan Helena Hau dan Mariana Nona (49) melewati jembatan bambu. Korban Markus Mare kemudian membantu menyebrangkan korban Odilia Olo bersama anaknya Novilia Sawan Sari yang digendong oleh korban Odolia.

Sedangkan Karolus Karang langsung mengikuti para korban dari bagian belakang. Pada saat para korban menyebrangi kali/sungai tersebut melewati jembatan bambu, tiba-tiba jembatan bambu tersebut bergeser karena aliran banjir yang deras.

Tanpa diduga, para korban dan Karolus langsung terjatuh ke dalam kali/sungai yang sementara dalam keadaan banjir. Mereka pun terseret/terbawa oleh arus banjir. Dan pada saat para korban dan Karolus berada di dalam kali/sungai dan terseret air banjir, tiba-tiba Karolus langsung memegang pada daun enau.

Karolus kemudian berupaya menyelamatkan diri dan keluar dari dalam kali/sungai yang sementara banjir tersebut dan selamat. Sedangkan ketiga korban hilang. Saat itu warga langsung melakukan upaya pencarian bersama keluarga.

Pada pukul 22.00 wita, keluarga dan masyarakat menemukan korban Odilia Olo dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan korban Markus Mare ditemukan pada Rabu (15/2/2023) sekitar pukul 08.00 wita, juga dalam keadaan meninggal dunia.

Korban Novilia Dawan Sari (anak kandung dari korban Odilia Olo) hingga saat ini belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh keluarga dan masyarakat serta Tim Basarnas Maumere.

Anggota Polsek Waigete dan qnggota Identifikasi Polres Sikka ke lokaso kejadian namun terhalang oleh tanah longsor di hutan Gele, Desa Pruda, Kecamatan Waiblama. Akibatnya, jalan tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Anggota Polsek Waigete dan anggota Identifikasi Polres Sikka menempuh perjalanan dengan berjalan kaki ke TKP sekitar 10 kilometer. Rabu petang, anggota Polsek Waigete dan anggota Identifikasi Polres Sikka, tiba di rumah duka.

Saat itu keluarga korban sedang melakukan perayaan misa penguburan terhadap korban Markus Mare dan adik kandungnya, Odilia Olo. Jenazah kakak beradik ini dikubur dalam satu liang lahat.

Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi terhadap para korban dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi. "Kita masih berusaha mencari korban yang masih hilang," tandas Kapolres Sikka, AKBP Nelson F Quintas, SIK ,saat dikonfirmasi Rabu (15/2/2023).

 

FOLLOW US