• Nusa Tenggara Timur

Patahan dan Jalan Longsor di TTS Meluas, Puluhan Rumah Warga Rawan Longsor

Imanuel Lodja | Jum'at, 20/01/2023 11:40 WIB
Patahan dan Jalan Longsor di TTS Meluas, Puluhan Rumah Warga Rawan Longsor Kapolsek KiE, Iptu Sunaryo turun langsung memberikan himbuan kepada warga akibat meluasnya patahan dan jalan longsor di jalur jalan Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan KiE, Kabupaten TTS, Jumat (20/1/2023).

KATANTT.COM--Dampak bencana alam gempa bumi pada tanggal 10 Januari 2023 lalu makin meluas. Terjadi patahan baru dan longsor pada beberapa ruas jalan raya di jalur jalan Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan KiE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Sebelumnya telah terjadi longsor pasca gempa bumi tanggal 10 Januari 2023 lalu. Sejak awal pekan ini hingga Kamis (19/1/2023) wilayah ini kembali diguyur hujan. Dampak hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan KiE telah mengakibatkan patahan baru dan meluas lagi.

Awalnya panjang longsor hanya tiga titik dengan kondisi patahan sekitar 1 meter dengan panjang mencapai 100 meter. Nsmun kini telah bertambah sekitar 50 meter lagi dengan kondisi kedalaman sudah mencapai 3 - 5 meter. "Akses jalan masih bisa dilalui oleh kendaraan," ujar Kapolsek KiE, Iptu Sunaryo, SH, saat dikonfirmasi Jumat (20/1/2023).

Disebutkan kalau kondisi patahan terus turun dan bergeser. Kini terdapat satu rumah warga yang rawan karena sudah terdapat retak di halaman rumah milik Yohana Asbanu.

Kapolsek KiE, Iptu Sunaryo menyebutkan bahwa pergeseran tanah akan terus terjadi karena kondisi bagian bawah sudah bergeser sampai ke kali/sungai dengan radius sekitar 1 kilometer ke arah kali/sungai. "Faktor pemicu lainnya karena di lokasi bencana terdapat 2 buah danau alam yang menampung air sehingga diduga terjadi rembesan air sehingga sewaktu-waktu akan patah dan bergeser," kata Sunaryo.

Akibat kejadian longsor tersebut, diakuinya tidak terdapat kerugian material maupun korban jiwa. Namun dampak dari longsor tersebut maka terdapat 10 rumah masyarakat yang rawan terkena longsor.

10 rumah rawan longsor diantaranya milik Elsona Nokas, Nahir Asbanu, Lukas Asbanu, Yusak Asbanu, Yonatan Naitboho, Ibrahim Naitboho, Endi Naitboho, Benyamin Lassa, Yohana Asbanu dan Yanto Tamonob.

10 rumah warga ini terletak di RT 009/RW 001, Desa Napi, kecamatam KiE, kabupaten TTS.
Kapolsek KiE, Kanit Intelkam dan Camat KiE, Aleksander Liu juga meninjau jalur jalan Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan KiE, Kabupaten TTS.

Aparat keamanan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan agar menyiapkan tempat penampungan sementara bagi warga yang berdampak. Juga menghimbau kepada warga sekitar untuk segera meninggalkan rumah di sekitar lokasi longsor.

Kapolsek KiE, Iptu Sunaryo juga minta agar pemerintah Kabupaten TTS dan dinas BPBD TTS segera menyiapakan bantuan berupa rumah agar warga yang tinggal di sekitar segera mendapatkan rumah tinggal.

Sebelumnya, gempa bumi di Maluku Tenggara Barat dengan kekuatan Magnitudo 7,9 pada selasa (10/1/2023) lalu berdampak hingga ke wilayah NTT.

Jalur jalan Kolonakaf, Desa Napi, Kecamatan KiE, kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) NTT mengalami longsor akibat gempa bumi. Panjang longsor pada tiga titik dengan kondisi patahan sekitar 1 meter dengan panjang mencapai 100 meter.

Hal ini menyebabkan jalur penghubung Oinlasi -Niki-niki putus total dan sulit dilalui. Sementara oleh masyarakat melakukan perbaikan manual karena jalur alternatif tidak ada.

FOLLOW US