• Nusa Tenggara Timur

Warga Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri dalam Ruang Kelas SD di Fatukoa

Imanuel Lodja | Senin, 16/01/2023 17:07 WIB
Warga Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri dalam Ruang Kelas SD di Fatukoa Polisi sudah melakukan olah TKP sekaligus mengamankan barang bukti dan memasang garis polisi di lokasi kejadian yang menjadi tontonan warga, Senin (16/1/2023).

KATANTT.COM--Orias Lassa (23), warga RT 23/RW 08, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban ditemukan gantung diri dalam ruangan bekas sekolah di SD Negeri Nefosaka di RT 23/RW 08 Kelurahan Fatukoa, Kota Kupang.

Korban pertama kali ditemukan oleh Yofin Lassa yang juga Ketua RT 08 Kelurahan Fatukoa. Kebetulan Yofin baru pulang melihat ternak sapi. Ketika melintas di lokasi kejadian, ia melihat pintu ruangan kelas dalam keadaan agak terbuka.

Yofin menemukan korban dalam keadaan tergantung dengan seutas tali di penyangga kap bekas ruangan kelas SD Negeri Nefosaka, kelurahan Fatukoa. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa lagi.

Sebelumnya pada Sabtu (14/1/2023), sekitar pukul 11.00 wita, di rumahnya, korban menyampaikan kepada kakaknya Yermias Lassa (33) bahwa korban sakit kepala dan tidak enak badan.

Sabtu petang sekitar pukul 15.00 wita, korban yang juga penjaga sekolah di SD negeri Nefosaka Fatukoa hadir dalam acara natal yang diadakan oleh para guru SD Negeri Nefosaka.
Saat itu, korban menyampaikan kepada kepala sekolah SD Nefosaka Magroni Triyanus Nomleni bahwa korban mengalami sakit kepala dan badan tidak nyaman.

Kapolsek Maulafa, Kompol Antonius Mengga yang dikonfirmasi Senin (16/1/2023) membenarkan kejadian ini. Ia mengaku kalau dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban meninggal murni karena gantung diri.

Polisi sudah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, mengamankan barang bukti dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. "Hasil musyawah keluarga besar menyimpulkan korban meninggal murni karena gantung diri dan menolak untuk diotopsi," ujarnya.

Penolakan ini diperkuat dengan ditemukannya sepucuk surat diatas tempat tidur korban yang berisi tulisan "b (saya) minta maaf bikin (buat) malu keluarga apa yang ada tolong jaga". Jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang. "Kasusnya dalam penyelidikan unit reskrim Polsek Maulafa," tandas mantan Kabag ops Polres Sumba Barat ini.

 

FOLLOW US