• Nusa Tenggara Timur

Siswi SD di Kupang Diancam dengan Pisau dan Nyaris Diperkosa Penjual Ikan

Imanuel Lodja | Selasa, 23/08/2022 11:30 WIB
Siswi SD di Kupang Diancam dengan Pisau dan Nyaris Diperkosa Penjual Ikan ilustrasi

KATANTT.COM--YST (10), siswi kelas IV sekolah dasar di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur nyaris menjadi korban pemerkosaan seorang pria lanjut usia. Korban juga diancam dengan pisau namun beruntung korban tidak sempat diperkosa.

Peristiwa ini dialami korban pada Selasa (23/8/2022) pagi di dekat lampu merah Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Ia diancam dengan pisau dan nyaris diperkosa oleh Nimrot Bandi alias Ba`i Imo.

Kasus ini sudah dilaporkan ibu korban MNT (42), warga Kelurahan Oesapa, Kota Kupang dengan laporan polisi nomor LP/B/172/VIII/2022/Sektor Kelapa Lima.

Ditemui di Polsek Kelapa Lima, ibu korban mengaku kalau korban masuk sekolah pada siang hari sehingga ia meminta korban membantunya.

Ibu korban yang sibuk mengurus dua adik kembar korban meminta tolong korban membeli minyak tanah di pangkalan.
"Korban sudah biasa saya suruh beli minyak tanah di pangkalan karena saya sibuk menyuapi dua anak kembar saya," ujar ibu korban.

Ditengah jalan korban bertemu pelaku. Korban pun dihadang oleh pelaku. Kemudian pelaku meraba korban dari kepala hingga ke kemaluan.

Selanjutnya pelaku menyandarkan tubuh korban ke tembok di dekat kost Rafael Oesapa. Karena suasana sepi, pelaku mengeluarkan pisau yang biasa dipakai saat menjual ikan keliling.

Ia pun mengancam korban dengan pisau dan beruntung korban bisa kabur dan menyelamatkan diri. Korban yang trauma dan merasa ketakutan kemudian pulang ke rumah dan langsung menceritakan kejadian tersebut ke ibunya.

Ibu korban sempat mencari pelaku dan begitu bertemu pelaku, ibu korban kemudian menumpahkan kemarahannya pada pelaku.

Namun saat itu pelaku kabur. Saat polisi dari Polsek Kelapa Lima datang ke lokasi kejadian, pelaku sudah tidak ada dan tidak ditemukan lagi.

Usai membuat laporan polisi, korban dibawa ke rumah sakit untuk visum et repertum. Beruntung korban belum diperkosa namun korban mengalami trauma dan ketakutan yang luar biasa. Ibu korban mengaku kalau anaknya merupakan korban keenam.

Sebelumnya ada 5 anak dibawah umur di Kelurahan Oesapa juga menjadi korban pencabulan pelaku. Namun orang tua korban tidak sempat melaporkan ke polisi namun hanya memberikan pembinaan terhadap pelaku.

Pasca mencabuli beberapa anak di kelurahan Oesapa, pelaku kabur ke Rote Ndao karena takut dipolisikan. "Dia kabur 4 bulan ke Rote dan dia baru datang lagi. Saya tidak menyangka kalau pelaku mau memperkosa anak saya karena saya sangat kenal dengan pelaku yang sudah bertahun-tahun jualan ikan keliling di wilayah kami," jelas korban.

Pelaku juga diketahui memiliki beberapa tempat tinggal. Pada malam hari pelaku sering tidur di kuburan dan siang hari usai berjualan ikan, pelaku tidur di rumah daun atau ke rumah cucu-nya.

Ibu korban mengaku kalau korban masih trauma sehingga ia juga belum mengijinkan korban ke sekolah. Kanit Reskrim Polsek Kelapa Lima Ipda Rafael Sare, Selasa (23/8/2022) mengaku kalau pihaknya masih mencari pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

FOLLOW US