• Bisnis

High Level Meeting Gubernur NTT Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Mewaspadai Inflasi

Semy Andy Pah | Sabtu, 13/08/2022 08:46 WIB
High Level Meeting Gubernur NTT Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Mewaspadai Inflasi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Dirut Bank NTT Hary Alexander Riwu Kaho dan Karo Ekonomi Setda NTT, Lerry Rupidara saat memimpin Rakor Tingkat Tinggi Bersama para Bupati/Wali Kota se-NTT di lantai V Kantor Pusat Bank NTT, Jumat (12/8/2022).

KATANTT.COM--Gubernur NTT, Viktor Laiskodat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Tinggi (High Level Meeting) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Tingkat Provinsi NTT guna membahas kenaikan inflasi di NTT dan upaya penanganannya.

Rakor Tingkat Tinggi ini para Bupati/Wali Kota-se NTT dan Kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Dirut Bank NTT Hary Alexander Riwu Kaho serta Karo Ekonomi Setda NTT, Lerry Rupidara di lantai V Kantor Pusat Bank NTT, Jumat (12/8/2022).

Sebelumnya Kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja memaparkan kondisi ekonomi secara global dan juga dalam lingkup yang lebih kecil yakni Provinsi NTT.

Di mana NTT mengalami inflasi sebesar 5,3% (YoY) lebih tinggi di atas target 4%, sedangkan persentase tingkat nasional sebesar 4,94%.

"Ini terjadi dengan penyebabnya angkutan udara 0,43 %, ikan kembung 0,36% bawang merah 0,08%, cabe merah sama 0,8%, serta tomat 0,06%. Sedangkan lainnya seperti ayam, sawi hijau dan lainnya mengalami deflasi. Kondisi ini selalu berubah-ubah," jelas Nyoman.

Terkait inflasi ini, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan sebenarnya NTT memiliki potensi-potensi yang bisa menekan inflasi ini.

Hanya tandas Viktor, kurangnya keterbukaan informasi mengenai potensi di setiap daerah. Sebut saja ada daerah yang saat ini sedang panen besar-besaran cabe serta aneka tanaman holtikultura, sedangkan di daerah lain, justru kekurangan komoditi-komoditi ini. Sehingga perlu ada komunikasi antar sesama kepala daerah di NTT.

"Di awal kepemimpinan sebagai Gubernur NTT, saya sudah mengangkat isu ini, mengenai sinergitas dan keterbukaan informasi mengenai potensi. Sementara mengenai ancaman inflasi secara global, lahan-lahan yang selama ini nganggur akan dimaksimalkan," jelasnya.

Hal yang sama kata Viktor, dengan ancaman kekurangan ikan di pasaran. "Saya telah memerintahkan kepada Plt Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT George Hadjoh untuk segera menyewa cool storage untuk nantinya ditempatkan pada tempat-tempat strategis," katanya.

Dari Bank NTT tegas Viktor lagi, telah menyiapkan aplikasi B’Pung Petani, yang nantinya seluruh daerah di NTT akan terdata berapa total jumlah petani, berdasaran lahan dan komoditi apa yang menjadi unggulan, waktu panennya kapan serta harganya sehingga nantinya menghubungkan petani dengan offtaker.

FOLLOW US