Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Ary Wahyu Widodo dan Ketua Tim Panitia Seleksi, Rudy Rohi bersama calon anggota Bawaslu NTT yang akan menjadi seleksi tes psikologi.
KATANTT.COM--Sebanyak 71 calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTT mengikuti seleksi, Rabu (20/7/2022).
Seleksi kali ini merupakan tes psikologi yang difasilitasi Bagian Psikologi Biro SDM Polda NTT.
Seleksi digelar di lantai V Hotel Silvia Kupang dipantau tim seleksi yang dipimpin Rudy Rohi.
Peserta seleksi terdiri dari laki-laki 55 orang dan perempuan 16 orang.
71 peserta akan mengikuti 9 item seleksi yakni pengisian riwayat hidup, inventori, IST (inteligen Strucktur Tes), TIU (tes intelijen umum), DAM (Draw A Man), BAUM, HTP (house tree person), warteg dan tes 15.
Pelaksanaan tes psikologi ini masih menggunakan sistem manual sesuai arahan dari pusat.
Padahal, selama ini Polri menggelar tes psikologi dengan sistem CAT.
Kepala Biro SDM Polda NTT, Kombes Pol Ary Wahyu Widodo, SIK, saat pelaksanaan tes psikologi bagi calon anggota Bawaslu Provinsi NTT menyebutkan kalau Polda NTT sudah banyak menyelenggarakan tes bagi instansi lain.
Pelaksanaan seleksi IPDN, STAN, seleksi penerimaan CPNS Kementerian hukum dan HAM juga mempercayakan Polda NTT untuk seleksi psikologi, kesamaptaan jasmani dan pemeriksaan kesehatan.
Dalam pelaksanaan tes psikologi kali ini, Polda NTT hanya membantu dan memfasilitasi karena seluruh hasil dilaporkan ke pusat.
"Mudah-mudahan kegiatan tes psikologi kali ini bisa membawa kebaikan untuk Provinsi NTT;" ujar Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Ary Wahyu Widodo.
Polda NTT siap memberikan informasi dan berdiskusi. "Polda NTT terbuka untuk latihan dan siap beri pendampingan, jika ada kesulitan bisa tanyakan dan dikomunikasikan," tandasnya.
Ketua Tim Panitia Seleksi, Rudy Rohi menyebutkan kalau seleksi dilakukan untuk medapatkan 12 orang. "Bekerjalah sebaik-baiknya," tandas dosen Fisip Undana Kupang ini.
Dalam pelaksaaan seleksi ini, ada peserta tereliminasi karen tidak membawa persyaratan.
Tim seleksi pun tidak kompromi dan terpaksa mengeliminasi peserta. "Ini demi aspek keadilan bagi semua.Tunjukkan kemampuan saat bekerja," tandas dosen ilmu politik ini.
Ia juga berterima kasih kepada Polda NTT yang sudah mempersiapkan pelaksanaan tes dan berharap semoga semua nyaman dan lancar.
