• Bisnis

OJK Dorong Bank NTT Menjadi Katalisator Pemulihan Ekonomi di NTT

Semy Andy Pah | Senin, 18/07/2022 09:29 WIB
OJK Dorong Bank NTT Menjadi Katalisator Pemulihan Ekonomi di NTT Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu memberikan sambutan pada acara HUT ke-60 Bank NTT di halaman kantor Bank NTT, Minggu (17/7/2022)

KATANTT.COM--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT menjadi katalisator pemulihan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

OJK pun memberikan solusi dengan mendorong Bank NTT agar mengoptimalisasi penyaluran kredit bagi kreditur dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian perbankan.

Hal ini ditegaskan Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu pada acara HUT ke-60 Bank NTT di halaman kantor Bank NTT, Minggu (17/7/2022)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur kata dia, memberikan apresiasi dan mencatat kinerja Bank NTT tumbuh positif selama pandemi Covid-19 di HUT ke-60 tahun Bank NTT.

Saat ini jelas Japarmen, perbankan masih dihadapkan pada situasi yang penuh dengan tantangan. Pasalnya, penyebaran Covid-19 yang belum reda, bahkan kemungkinan Indonesia memasuki gelombang tiga pendemi, memberikan dampak terhadap hampir keseluruhan kegiatan masyarakat termasuk industri perbankan.

Japarmen mewantiwanti kepada Bank NTT agar tetap harus menjaga kondisi likuiditas dan permodalannya.

"Saya berharap pengalaman selama 60 tahun melayani masyarakat, Bank NTT dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan dan terus membantu pertumbuhan ekonomi khususnya sektor produktif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam rangka menjaga keberlangsungan kegiatan usaha bank,” tegasnya.

Japarmen juga menyebutkan sampai Mei 2022, secara year to date aset Bank NTT menunjukkan pertumbuhan positif sebesar Rp1,10 triliun atau 6,99%, yang terutama didorong dari pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp1,11 triliun atau 8,92%.

Pada Mei 2022, Bank NTT mencetak laba sebesar Rp102,83 miliar, lebih tinggi dibandingkan kinerja tahun lalu pada Mei 2021 sebesar Rp55,27 miliar.

Selain itu, Japarmen juga minta pencapaian yang baik tersebut turut diiringi dengan kinerja penyaluran kredit yang belum menunjukkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2022.

"Dengan begitu saya pun berharap optimalisasi penyaluran kredit Bank NTT harapkan mampu menjadi katalisator pemulihan ekonomi NTT dan meningkatkan peran Bank NTT dalam menjalankan fungsi intermediasi melalui penyediaan fasilitas pendanaan bagi masyarakat;" ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan saat ini semakin meningkat, bervariasi dan dinamis. Kondisi ini terjadi karena pandemi Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial yang mengikutinya.

Japarmen juga menyebut bahwa terdapat tantangan struktural perbankan terkait dengan skala usaha dan daya saing perbankan, perkembangan ekonomi dan keuangan digital yang pesat serta diiringi dengan perubahan perilaku ekonomi masyarakat.

"Kami mencatat manajemen sudah berupaya maksimal dengan menghadirkan inovasi pelayanan melalui launching beberapa produk dan aktivitas baru antara lain penambahan fitur pada aplikasi Mobile Banking Bank yaitu virtual account, fitur pengajuan pinjaman, fitur tarik tunai tanpa kartu dan pick up service, Internet Banking Bisnis dan internet banking individu, smart branch Bank NTT, Aplikasi Be Pinjam dan Digital Loan yang sedang dalam masa piloting project,” terangnya.

Ia menilai dengan berbagai macam inisiatif strategis yang sudah dilakukan tersebut dapat meningkatkan loyalitas nasabah kepada BPD NTT dan memperluas basis nasabah Bank NTT, tentu akan membuat nasabah lebih mudah dalam bertransaksi secara elektronik.

"Hal ini dapat menjadi peluang bagi bank untuk mendapatkan pendapatan yang berasal dari fee based yang dapat digunakan untuk menopang kegiatan usaha bank di tengah tantangan pada kondisi pandemi saat ini," tandasnya.

FOLLOW US