• Nusa Tenggara Timur

Sepekan Terseret Banjir, Siswi SMA yang Hilang Belum Ditemukan

Imanuel Lodja | Jum'at, 08/07/2022 19:10 WIB
Sepekan Terseret Banjir, Siswi SMA yang Hilang Belum Ditemukan Upaya pencarian korban hilang terseret banjir secara gotong royong antara aparat kepolisian, TNI dan masyarakat belum membuahkan hasil.

KATANTT.COM--Upaya pencarian terhadap siswi SMA yang hilang karena terseret arus banjir terus dilakukan. Pencarian dilakukan pasca peristiwa ini, Sabtu (2/7/2022).

"Sampai saat ini upaya pencarian belum membuahka hasil," ujar Kapolsek Amanatun Utara, Iptu Djemi Soleman, Jumat (8/7/2022).

Pencarian terhadap korban Desi Ana Magdalena Kase (18) terus dilakukan keluarga dibantu oleh masyarakat desa tetangga yakni Desa Tauanas, Desa Toianas, Desa Noeolin, Desa Oele`u, Desa Fotilo dan Desa Lilo serta aparat kepolisian.

"Bamun sampai saat ini korban belum ditemukan," kata Djemi Soleman.

Ia mengaku kalau pihak Polsek Amanatun Utara mendapat informasi dari masyarakat desa Tauanas, kecamatan Amanatun Utara, kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terkait kasus orang terbawa arus air banjir.

Korban terseret arus banjir di Kali Oekiu, Desa Tauanas, Kecamatan Amanatun Amanatun Utara, Kabupaten TTS.

Korban masing-masing Foni Yosina Kase (13), pelajar SMP dan kakaknya Desi Ana Magdalena Kase (18), siswi SMA. Kedua korban merupakan warga Tainmetan, Desa Fotilo, Kabupaten TTS.

Awalnya pada Sabtu (2/7/2022) sekitar pukul 10.00 wita, paman korban bersama dengan para korban dan sepupu korban keluar dari rumah paman korban DS di Amfore, Desa Toianas, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS.

Paman korban hendak mengantar para korban kembali ke rumah para korban di Tainmetan Desa Fotilo dengan berjalan kaki. "Saat itu kondisi cuaca hujan," ujarnya.
.
Saat tiba di kali/sungai Oekiu Desa Tauanas, paman korban melihat arus sungai cukup deras karena banjir.

"Melihat hal tersebut, paman korban beserta para korban beristirahat sebentar di lopo milik Yusak Boineno," tambahnya.

Sekira 4 jam kemudian, paman korban bersama dengan para korban kembali turun ke kali/sungai Oekiu untuk mengecek arus air.

Saat itu, paman korban melihat arus air sudah agak turun.

Paman korban kemudian langsung berinisiatif untuk menyeberang kali/sungai tersebut dan kemudian ia membawa (memegang tangan) sepupu korban untuk melewati arus air yang sementara dalam keadaan banjir. "Ketinggian air sekitar 1,3 meter," tambahnya.

Saat paman korban hendak tiba di bibir sungai berjarak kurang lebih 3 meter dari bibir sungai, ia berbalik dan melihat para korban dilempar oleh Eliaser Banunaek (orang dengan gangguan jiwa) berulang kali.

Eliaser Banunaek juga berlari ke arah para korban sehingga para korban langsung memaksakan diri untuk melewati arus air yang sedang banjir dengan ketinggian air kurang lebih 1,3 meter.

Kemudian paman korban melihat para korban langsung bersama-sama hanyut terbawa arus sungai.

Setelah melihat hal tersebut, paman korban mengantar sepupu korban hingga ke pinggi kali.

Kemudian ia berlari ke rumah Isak Manao untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Bersama dengan Isak Manao dan masyarakat mereka membantu paman korban mencari para korban yang hanyut terbawa air sungai.

Anggota Polsek Amanatun Utara beserta Kanit Samapta Bripka Filipe Desa , Ka SPKT 2 Bripka Yohanis Bani, Bhabinkamtibmas Bripka Maxi Lay langsung mendatangi TKP pada malam hari.

Polisi bersama dengan keluarga korban dan masyarakat melakukan pencarian di seputaran TKP dan sepanjang area kali Oekiu Desa Tauanas hingga Ds Noeolin.

Korban Foni Yosina Kase ditemukan pada Minggu (3/7/2022) subuh sekira pukul 02.30 WITA dalam keadaan meninggal dunia.

"Jenazah korban Fony Yosina Kase ditemukan pada pencarian hari pertama. Sementara korban Desi Kase belum juga ditemukan," ujarnya.

FOLLOW US