• Bisnis

Dukung Bank NTT jadi Bank Devisa, Bupati Nagekeo Wajibkan Semua Kades Menabung di Bank NTT

Djemi Amnifu | Jum'at, 15/04/2022 21:52 WIB
Dukung Bank NTT jadi Bank Devisa, Bupati Nagekeo Wajibkan Semua Kades Menabung di Bank NTT Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do.

KATANTT.COM--Misi Bank NTT adalah menjadi “Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat” dan “Menggali Sumber Potensi Daerah untuk Diusahakan secara Produktif bagi Kesejahteraan Masyarakat NTT”.

Sadar dengan misi Bank NTT ini, membuat Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do sekaligus salah satu pemegang saham Bank NTT memutar otak untuk mencari strategi dalam mensejahterakan rakyatnya melalui Bank NTT.

Strategi ini sekaligus menjawab tantangan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat kepada para kepala daerah (bupati-wali kota) se-NTT selaku pemegang saham di Bank NTT agar membangun mimpi setinggi-tingginya melalui Bank NTT.

“Dalam setiap RUPS dan RUPS luar biasa, bapak gubernur selalu menyampaikan berulang kali untuk bagaimana membangun mimpi kita melalui Bank NTT," katanya.

"Saya sendiri sebagai bupati, memasuki tahun keempat baru saya putuskan untuk itu (mewajibkan seluruh kepala desa menabung di Bank NTT)," tambahnya.

"Sebelumya kita sedang bersama-sama menyehatkan Bank NTT, memperbaiki strukturnya, manajemennya, dan itu harus beres dulu. Kalau sekarang saya sudah yakin dengan beberapa indikator yang menunjukkan bank kita makin sehat makin bertumbuh ke arah yang baik,” sambung Yohanes Don Bosco Do.

Karena itu, sebagai pemegang saham, Yohanes Don Bosco Do pun memiliki strategi lain dalam mendukung Bank NTT menjadi bank devisa di akhir tahun 2023 seperti yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kita lagi membantu Bank NTT untuk mengelola dana yang cukup supaya syarat-syarat yang disyaratkan oleh OJK di 2023, bisa menjadi bank devisa,” jelas Yohanes Don Bosco Do di Kampus Bambu, Bajawa, Kamis (14/2/2022).

Ia pun menginstruksikan kepada seluruh desa yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Nagekeo untuk membuka rekening desa satu-satunya hanya di Bank NTT.

Pilihan ini diambilnya agar dana desa, alokasi dana desa, bagi hasil pajak dan retribusi disimpan di Bank NTT, yang mana Pemkab Nagekeo adalah salah satu pemegang sahamnya.

Menurut Don Bosco, begitu biasa disapa, Kabupaten Nagekeo terdiri dari 7 kecamatan, 97 desa dan 15 kelurahan. Untuk itu Don Bosco mengharapkan layanan Bank NTT di setiap Kecamatan.

“Saya minta layanan Bank NTT di setiap Kecamatan. Dan kluster Kecamatan harus jalan, mulai dari mesin ATM karena kita lagi transisi ke arah non tunai sedang berjalan, layanan setor tunai agar masyarakat jangan mendapat kesulitan,” pintanya. ***

FOLLOW US