• Nusa Tenggara Timur

Nelayan Hilang di Sumba Timur Ditemukan tak Bernyawa

Imanuel Lodja | Senin, 21/03/2022 21:39 WIB
 Nelayan Hilang di Sumba Timur Ditemukan tak Bernyawa Tim SAR saat mengevakuasi jenasah nelayan yang tenggelam di Sumba Timur


KATANTT.COM--Mara Kaja (32), nelayan yang juga warga Maukaraki, Desa Tanamanang, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, NTT akhirnya ditemukan. Ia ditemukan pada Senin (21/3/2022) petang sekitar pukul 17.15 wita.

Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di Pantai Landunga, Kabupaten Sumba Timur.

"Jenazah sudah ditemukan di Pantai Landunga sekira pukul 17.15 wita," ujar Kapolsek Pahunga Lodu, Ipda Fajar Eko, Senin (21/3/2022) petang.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke daratan dan dilakukan visum luar. Tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban dan dipastikan korban meninggal karena tenggelam.

Saat ditemukan tubuh korban sudah kaku dan diperkirakan meninggal dunia 10 jam sebelum ditemukan. Petugas medis dari Puskesmas Mangili sempat melakukan pemeriksaan medis.

Jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan. Keluarga korban pun iklas menerima kematian korban sebagai musibah.

Kecelakaan dilaut terjadi di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Minggu (20/3/2022). Tiga orang nelayan asal Desa Tanamanang, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur tenggelam saat ombak menghantam perahu mereka ketika melaut.

Peristiwa ini terjadi di pantai Laidunga, dusun Hanggaroru, Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu Kabupaten Sumba Timur.

Dua nelayan yang berhasil selamat yakni Dominggus Lay Riwu (29) dan Dule Hela (20), juga warga RT 09/RW 06, Maukaraki, Desa Tanamanang, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur.

Minggu (20/3/2022) sekitar pukul 18.00 wita, korban Mara Kaja bersama Dominggus Lay Riwu dan Dule Hela ke Pantai Laidunga untuk melepaskan pukat ikan.

Ketiga warga ini menggunakan perahu fiber dan mulai melaut sekitar pukul 20.30 wita. Ketika korban bersama dua rekannya hendak mengangkat pukat ikan ke atas perahu, tiba-tiba ombak datang dan langsung menghantam perahu sebanyak enam kali.

Namun saat itu korban dengan dua rekannya masih bisa bertahan di perahu fiber. Mereka pun lanjut menggangkat pukat ikan lainnya ke atas perahu.

Ketika korban dengan dua rekannya menggangkat pukat yang kedua kali, tiba-tiba datang lagi ombak. Ombak besar langsung menghantam perahu yang mereka gunakan saat itu.

Perahu pun terbalik dan tenggelam. Saat mereka sudah berada di dalam air, mereka kemudian terpisah.

Dule Hela mengaku masih mendengar suara korban berteriak minta tolong. Namun karena ombak terus menghantam sehingga Dule Hela tidak melihat keberadaan korban lagi.

Kemudian Dule Hela berusaha berenang menuju hingga ke pinggir pantai dan bisa selamat. Demikian pula dengan Dominggus Lay Riwu bisa berenang hingga ke pantai.

Saat keduanya sudah tiba di pantai mereka tidak melihat korban dan memastikan korban hilang diterjang ombak. Pominggus Lay Riwu kemudian menghubungi keluaga korban menyampaikan peristiwa tersebut.

Ia juga minta supaya kerabat korban datang ke Pantai Laidunga untuk bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban di Pantai Laidunga.

Sejumlah kerabat korban dan warga pun datang ke tempat kejadian untuk melakukan pencarian di sekitar pesisir Pantai Laidunga.

Namun hingga Senin (21/3/2022) pagi, korban Mara Kaja belum juga ditemukan. Pihak keluarga korban kemudian menginfomasikan kepada pihak Polsek Pahunga Lodu.

Piket Polsek Hahunga Lodu Bripka Aloysius Riberu (Kanit III SPKT), Bripka Ferdinand Bangu (Kanit Propam) dan Bripka Jefrison Djami (Kanit Samapta Polsek Pahunga Lodu) langsung mendatangi tempat kejadian perkara untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban.

Kapolsek Pahunga Lodu, Ipda Fajar Eko yang dikonfirmasi Senin (21/3/2022) membenarkan kejadian ini. "Personil Polsek Pahunga Lodu masih membantu sementara mencari. hari ini kami menghubungi kantor Basarnas untuk membantu pencarian," ujarnya.

Polisi juga sudah memeriksa rekan korban dan saksi-saksi lainnya. Diperoleh pula informasi kalau korban sudah lama menderita sakit gondok.

Dari keterangan rekan korban terungkap kalau saat itu korban tidak mampu berenang karena dihantam ombak.

"Pada saat korban bersama rekannya menggangkat pukat, tiba-tiba ombak langsung menghantam perahu sehingga perahu terbalik dan tenggelam," kata Fajar Eko.

 

FOLLOW US