• Nusa Tenggara Timur

Gara-Gara Batas Lahan, Seorang Petani di Manggarai Dibacok Hingga Sekarat

Imanuel Lodja | Kamis, 10/03/2022 21:22 WIB
Gara-Gara Batas Lahan, Seorang Petani di Manggarai Dibacok Hingga Sekarat Ilustrasi garis polisi (foto: Patch)

KATANTT.COM--Hanya gara-gara batas lahan, seorang warga di Kabupaten Manggarai Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dibacok tetangga yang juga kerabatnya, Kamis (10/3/2022).

Peristiwa ini terjadi di Beo Kina, Desa Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.

Korban pembacokan yakni Simon Wanggut (60), warga Beo Kina, Desa Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai. Ia dibacok oleh PE (32), petani yang rumahnya berdekatan dengan rumah korban.

Diperoleh informasi kalau awalnya, korban berniat membongkar dapur milik pelaku.

Pelaku kemudian mencegat dengan mengatakan jangan berbuat seperti itu, karena ini bukan tanah milik korban.

Pelaku beralasan karena tanah sudah dibagi oleh orang tua dulu atau dalam bahasa Manggarai "Asi nenggitu Pande e, Ai toe Tanah dehau hoo" ai Tanah ata poli bagi lata tua hoo ga".

Kemudian korban menjawab, kalau pelaku tidak ada hak atas tanah tersebut. Tanpa pikir panjang, pelaku langsung membacok korban tepat di bagian kiri pundak korban.

Hal ini mengakibatkan korban terluka parah dan dilarikan ke Puskesmas Wangko, Kabupaten Manggarai dan kemudian dirujuk ke RSU Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Aipda Ridwan Nelson Lubalu, Bhabinkamtibmas Kecamatan Rahong Utara, Polres Manggarai bersama Bripka Anselmis K. Nongko mendatangi lokasi kejadian.

Kedua anggota polisi ini mengamankan pelaku dan barang bukti berupa sebilah parang panjang.

Disamping itu, Bhabinkamtibmas juga menghimbau kepada warga dan keluarga kedua belah pihak untuk tetap menjaga situasi, agar tidak terjadi permasalahan lebih lanjut, mengingat kedua belah pihak merupakan keluarga dekat.

Saat ini pelaku dan barang Bukti telah diamankan di Polres Manggarai untuk diproses hukum lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Andre Maliki, STrK yang dikonfirmasi Kamis (10/3/2022) membenarkan kejadian ini dan kasus nya masih dalam proses penyelidikan.

FOLLOW US