• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Minta Gereja Kolaborasi dengan Pemerintah Bangun Jemaat

Semy Andy Pah | Rabu, 01/09/2021 23:28 WIB
Gubernur NTT Minta Gereja Kolaborasi dengan Pemerintah Bangun Jemaat Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat foto bersama Majelis Jemaat Karmel Fatululi Kupang usai audiens bersama di ruang kerjanya.

katantt.com--Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) minta gereja berkolaborasi dengan pemerintah agar ekonomi masyarakat bisa bertumbuh.

"Gereja tidak mungkin bekerja sendiri, sebaliknya demikian. Oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi yang hebat. Saat ini data yang ada di pemerintah saja tidak valid berkaitan dengan jumlah masyarakat miskin, jumlah orang yang belum mengenyam pendidikan secara baik, dan lain sebagainya," kata Viktor Bungtilu Laiskodat saat beraudiens dengan Majelis Jemaat Karmel Fatululi Kupang, Rabu (1/9/2021).

Menurut Viktor, di sini gereja harus berperan dalam membantu memberikan data, karena pihak gereja hampir setiap minggu berinteraksi dengan masyarakat. Jadi pasti bisa mengetahui dengan persis keberadaan umatnya.

Jika datanya sudah disiapkan maka gereja juga harus mampu untuk intervensi melalui program-program yang baik yakni bisa melalui pertanian, peternakan, perikanan bahkan pendidikan.

"Contohnya dalam hal pertanian. Gereja menyiapkan lahannya dimana. Siapa saja yang terlibat dalam pekerjaan ini. Selanjutnya pemerintah akan masuk dengan bibit dan mesin pertanian untuk dapat mengolah lahan tersebut," katanya.

"Kerja- erja hebat seperti ini juga harus memiliki target, berapa banyak orang yang bisa hidup sejahtera, tahun berapa mereka yang miskin ini bisa keluar dari garis kemiskinan. Inilah yang disebut kolaborasi hebat dari sebuah Supertim yang akan meningkatkan ekonomi rakyat," tegasnya.

Saat ini menurut Viktor, pemerintah terus berusaha untuk mengubah pola pikir para petani di NTT, khususnya berkaitan dengan dengan musim tanam.

"Sekian lama para petani kita hanya menanam satu kali dalam setahun. Sisanya menurut mereka untuk peternakan. Pola kerja seperti ini yang harus kita ubah," katanya.

Ia mengaku selama ini para petani mengeluh soal kesulitan air sehingga jika air yang menjadi alasan mereka untuk bertanam hanya satu kali, maka jagung menjadi salah satu solusi yang tepat.

"Karena jagung tidak membutuhkan air yang banyak, apalagi saat ini permintaan akan jagung sangat tinggi," ujarnya.

Orang nomor satu di NTT ini meminta Gereja Karmel untuk menyiapkan seorang tenaga yang akan disekolahkan oleh pemerintah dalam bidang pendidikan, khusus Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Ketika selesai dia bisa mentransfer pengetahuan yang telah didapat kepada anak-anak. Dan ilmu yang ditransfer itu bukan saja intelektual tapi juga berkaitan dengan karakter. Untuk sekolahnya, nanti pemerintah yang akan tanggung," kata Viktor.

Ketua Majelis Jemaat Karmel Fatululi Kupang, Pdt. Yabes A. Runesi, S.Th mengatakan bahwa kedatangan mereka ini untuk mengundang Gubernur NTT untuk meresmikan gedung Gereja Karmel sekalian launching buku sejarah Gereja Karmel Fatululi Kupang pada tanggal 31 Oktober 2021 mendatang.

"Tanggal 31 Oktober itu sekalian dengan pengucapan syukur hari ulang tahun ke-18 Gereja Karmel yang jatuh pada tanggal 26 Agustus silam," ujar Pendeta Yabes yang didampingi Pdt. Alu L.P. Riwu Kaho, STh dan tokoh Gereja Karmel Fatululi Kupang.

FOLLOW US