• Nasional

Bayi Terkecil di Dunia Akhirnya Boleh Pulang Setelah Dirawat Setahun Lebih

Akhyar Zen | Senin, 09/08/2021 19:02 WIB
Bayi Terkecil di Dunia Akhirnya Boleh Pulang Setelah Dirawat Setahun Lebih Kwek Yu Xuan digendong orangtuanya (foto: NUH/inews.id)

Jakarta, Katakini.com  - Kwek Yu Xuan, bayi terkecil di dunia yang bertahan hidup, diizinkan pulang setelah 13 bulan dalam unit perawatan intensif Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, lansir Channel News Asia pada Minggu.

Yu Xuan mampu bertahan hidup setelah lahir prematur dengan berat 212 gram pada 9 Juni 2020.

Dia lahir setelah hanya 24 pekan dalam kandungan.

Saat lahir, Yu Xuan memiliki panjang 24 cm, atau hampir setinggi botol air mineral.

Ketika meninggalkan rumah sakit pada 9 Juli lalu, berat badan Yu Xuan sudah 6,3 kilogram.

Berdasarkan Tiniest Babies Registry Universitas Iowa, Yu Xuan kemungkinan menjadi bayi paling ringan di dunia yang pernah lahir dan mampu bertahan hidup.

Bayi terkecil sebelumnya lahir di AS dengan berat 245 gram.

Orang tua Yu Xuan, penduduk tetap Singapura, semula berniat melahirkan bayinya di Malaysia dan bersatu kembali dengan anak pertama mereka di sana.

Namun, ibu Yu Xuan menderita preklamsia dan menjalani operasi caesar darurat pada usia kehamilan 24 pekan enam hari.

Preeklamsia adalah kondisi seorang ibu mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan.

"Tantangan itu benar-benar muncul ketika kami melihatnya, dan dia sangat kecil. Itu di luar yang kami harapkan," kata Dr Yvonne Ng, konsultan neonatal yang bertugas ketika Yu Xuan dirawat di rumah sakit sehari sebelum melahirkan.

Tim memperkirakan berat bada bayi itu sekitar 400 sampai 500 gram, kata konsultan senior departemen neonatalogi di Khoo Teck Puat, institut medis anak Universitas Nasional NUH

"Yang pertama saya ingat adalah kesulitan memasang selang pernafasan pada bocah itu," kata Yvonne.

"Dia sangat kecil sehingga kami harus menggunakan tabung berukuran lebih kecil, berdiameter dua milimeter," tambah dia.

Dokter yang melakukannya, kata Yvonne, harus menggunakan jari-jarinya untuk membuka mulut bayi dengan lembut dan memasukkan selang ke dalam.

"Berat badan Yu Xuan yang lebih rendah diharapkan dapat dikaitkan dengan preeklamsia ibunya," kata Yvonne.

"Kami tahu ibu dengan preeklamsia dan hipertensi akan memiliki bayi lebih kecil karena sirkulasi plasenta yang buruk."

Pada 8 Juni 2020, Kwek Mei Ling, ibu kandung Yu Xuan, merasakan sakit perut setelah bekerja.

Dia memberi tahu suaminya, yang menyarankannya pergi ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Yvonne menasehati Kwek Mei Ling tentang keputusannya operasi cesar.

Menurut dia, bayi berusia 24 pekan hanya memiliki tingkat kelangsungan hidup 70 persen, kendati sangat tergantung pada kondisi saat lahir dan yang terjadi setelahnya.

"Saya tidak tahu akan melahirkan Yu Xuan secepat ini," kata Kwek Mei Ling.

"Saat itu kami sedih karena dia lahir begitu kecil. Kami tidak punya pilihan, tekanan darah tinggi memaksa saya harus melahirkan Yu Xuan lebih cepat."

Kini, masih menurut Kwek Mei Ling, keluarga harus belajar melanjutkan dan membantu Yu Xuan tumbuh normal dan dewasa.

Anak pertama Kwek Mei Ling, seorang laki-laki, lahir normal dengan berat 3,12 kilogram.

"Saat itu saya hamil normal, dan tidak punya tekanan darah tinggi," kenang Kwek Mei Ling.(AA)

FOLLOW US