• Nusa Tenggara Timur

Otak Pelaku Pencurian Uang di Sumba Timur Dibekuk Polisi

Imanuel Lodja | Senin, 05/07/2021 12:04 WIB
Otak Pelaku Pencurian Uang di Sumba Timur Dibekuk Polisi Anggota Polres Sumba Timur membekuk dalang pencurian uang yang sempat melakukan perlawanan saat diamankan di kediamannya.

katantt.com--Kerja keras aparat keamanan Polres Sumba Timur mengungkap kasus pencurian uang membuahkan hasil.

Setelah menangkap M. Tolib, kini polisi berhasil membekuk Osias Soleman Elik alias Manto (54), warga Jalan Jenderal Soeharto, RT 22/RW 08, Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Manto merupakan otak pencurian uang Rp 53.784.000 di depan foto copy `Mita` Kelurahan Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, sesuai laporan polisi nomor:LP/B/88/VI/SPKT/Polres Sumba Timur/Polda NTT tanggal 15 Juni 2021.

Manto ditangkap pada Sabtu (3/7/2021) di kilometer 3, Kelurahan Diratana, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, NTT.

Selain mengamankan Manto, polisi mengamankan barang bukti switer lengan panjang warna hitam yang digunakan saat melakukan aksinya, kaos you can warna abu-abu, kaos oblong warna krem, 1 buah handphoe Nokia 110 warna biru.

Selanjutnya1 buah dompet kulit warna hitam, 1 buah KTP dan SIM atas nama Osias Soleman Elik, uang Rp 50.000.

Ada pula 1 lembar uang riyad Arab Saudi dan 1 unit sepeda motor Honda Scoopy warna hitam merah nomor polisi DH 6931 KP, yang digunakan saat melakukan aksinya.

Dalam pengakuannya, Manto mengaku pasca melakukan aksinya, melarikan diri ke Kabupaten Sumba Barat lalu menginap di Wisma Sutomo milik Sutrisno Sutomo alias Bambang di Jalan RSUD kompleks Wisma Sutomo, Kelurahan Diratana, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat selama kurang lebih 6 hari.

Selanjutnya pada Minggu (4/7/2021) subuh sekitar pukul 03.00 wita, polisi membawa Manto menuju Waingapu, Kabupaten Sumba Timur untuk dilakukan pengembangan.

Polisi meminta Manto menunjukkan lokasi persembunyian rekannya Sahrul di jalan sekitar PLN Kambajawa, Kabupaten Sumba Timur.

Saat itu Manto tidak mau menunjukkan persembunyian Sahrul tetapi Manto justru terus berbicara dengan nada yang keras, terkesan sedang memancing emosi aparat kepolisian.

Pada saat dalam mobil, petugas yang duduk di kabin tengah menginterogasi Manto yang berada di kabin belakang.

Tiba-tiba Manto berteriak kuat dan memberontak dan membuat borgol yang ada di tangan.

Seketika Manto merangkul salah satu anggota polisi di kabin tengah tepat di lehernya sehingga mobil dihentikan.
Anggota lain membuka pintu belakang membantu mengamankan Manto.

Polisi sempat dibuat kewalahan bahkan Manto sempat menggigit tangan salah satu anggota polisi.

Manto terus memberikan perlawanan dan berusaha melepaskan diri dengan cara merontak sehingga terjatuh ke bawah.

Manto berhasil memegang tangan anggota polisi yang saat itu sedang memegang senjata.

Karena dapat membahayakan petugas maka tim langsung melakukan tindakan tegas terukur dengan cara menembak kaki Manto 1 kali.

Manto pun kesakitan dan menyerah serta tidak lagi melakukan perlawanan.

Polisi langsung membawa Manto ke RSUD Umbu Rarameha Waingapu guna mendapatkan pelayanan medis.

Hingga saat ini polisi masih mencari keberadaan Sahrul.

Manto sendiri kabur ke Kabupaten Sumba Barat karena akan membuat jaringan baru di Kabupaten Sumba Barat dengan sasaran nasabah bank.

Diketahui pula kalau Manto tersangkut sejumlah kasus pencurian dengan modus yang sama juga kasus perjudian di berbagai tempat di provinsi NTT.

Ia juga merupakan jaringan pencurian dengan sasaran nasabah bank lintas provinsi.

Dalam kaitan dengan kasus yang ditangani Polres Sumba Timur, Manto merupakan otak yang dapat menggerakan sindikat pencurian asal Palembang untuk beroperasi di beberapa wilayah di NTT.

Selain itu, Manto merupakan residivis dengan kasus serupa saat berada di Kupang, NTT.

 

 

FOLLOW US