• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Panen Padi dan Tanam Jagung di Lahan 800 Hektare di Kupang

Djemi Amnifu | Minggu, 30/05/2021 07:58 WIB
Gubernur NTT Panen Padi dan Tanam Jagung di Lahan 800 Hektare di Kupang Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) didampingi Bupati Kupang, Korinus Masneno melakukan panen padi sekaligus tanam jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) periode April-September di kawasan persawahan Kolidoki Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur.

katantt.com--Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan panen padi sekaligus tanam jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) periode April-September di kawasan persawahan Kolidoki Desa Manusak dengan luasan lahan potensial 800 hektare.

Panen padi dan tanam jagung Program TJPS dilaksanakan, Sabtu (29/5/2021) merupakan Restorasi Pertanian di Nusa Tenggara Timur yang terealisasi lewat Program TJPS.

Dan program ini bertujuan meningkatkan luas tanam jagung, meningkatkan produksi dan produktifitas, meningkatkan produktifitas tenaga kerja, memanfaatkan musim kemarau untuk berproduksi, meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi petani, serta menurunkan tingkat kemiskinan.

GOrang nomor satu di NTT ini dalam sambutannya menekankan tentang kerja kolaborasi, kerja di luar kemampuan manusia, manajemen pengelolaan air untuk setiap musim tanam sehingga terwujudnya tanam, jaga dan panen.

"Kerja di atas 800 ha, jangan kerja lamban dan biasa-biasa saja, kalau tidak kita gagal," ujar VBL demikian sapaan karibnya.

Menurut VBL, pimpinan dinas teknis (pertanian, peternakan, perindustrian dan perikanan) harus menjadi aktor lapangan yang tangguh.

"Kalau mau program kita berhasil, maka Camat, Danramil dan Kapolsek setiap hari harus jaga di sini. Bupati dua kali dalam seminggu, dan gubernur sebulan sekali," kata VBL.

Ia memberi contoh, Kabupaten Sumba Tengah yang telah berhasil menerapkan program TJPS ini hanya karena ada kepedulian Bupati, Kapolres, Dandim, para Maramba (tokoh masyarakat), dinas terkait, dan para pemuda.

"Alat pertanian dilarang diberikan ke petani, karena para petani butuh lahannya dikelola dan ditanam, untuk itu, sistemnya brigade, lahan dan petani di mana siap, alsintan turun di situ, kebijakan ini diterapkan untuk mewujudkan keadilan bagi para petani di NTT," jelas mantan anggota DPR RI ini.

"Kalau panen artinya tanamnya bagus dan jaganya bagus. Tapi saat tanam kita perlu skenario terbaik, misalkan Oktober-Maret kelebihan air dan April-September itu kekurangan air maka kita mesti analisa manajemen pengelolaan air agar kita tidak gagal pada kesalahan yang sama," sambung VBL.

Ia kembali menegaskan bahwa Program TJPS bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan pangan, melainkan juga untuk pergerakan ekonomi menuju skala industri.

Untuk menanam jagung sebanyak ini bukan saja untuk makan melainkan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok industri pakan ternak.

"Kita mesti menyiapkan rantai pasok di daerah ini karena uang yang keluar dari NTT untuk pembelian pakan ternak, setiap tahun sebanyak Satu Triliun lebih," ungkap VBL.


Sementara Bupati Kupang, Korinus Masneno yang mendampingi Gubernur NTT VBL melakukan panen dan tanam jagung Program TJPS ini menyatakan siap berkolaborasi antar program kabupaten, revolusi 5P dengan Program Pemprov yakni TJPS.

"Di tempat ini potensinya 800 hektare dan baru dikelola 160 hhektare untuk tanaman padi. Segera kami berikan bantuan bibit dan pupuk sebagai program kami Revolusi 5P, namun senang hati juga TJPS masuk di wilayah ini untuk optimalisasi lahan seluas 800 ha," kata Korinus.

 

FOLLOW US