• Nusa Tenggara Timur

Usai Bertengkar Dengan Istri, Seorang Suami di Kupang Malah Gantung Diri

Imanuel Lodja | Senin, 03/05/2021 09:22 WIB
 Usai Bertengkar Dengan Istri, Seorang Suami di Kupang Malah Gantung Diri Ilustrasi bunuh diri (Foto: Google)

katantt.com--Percekcokan antara suami dan istri dalam menjalani biduk rumah tangga adalah sesuatu hal yang biasa dan normal.

Namun tidak demikian bagi Ananda Reven Saka`u (24), warga RT 03/RW 02, Dusun I Oepula, Desa Kauniki, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang yang memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Korban gantung diri di rumahnya dan ditemukan sang istri, Yunita Anin (19) pada Minggu (2/5/2021) sekitar pukul 01.00 wita.

Sebelum nya, korban dan istrinya terlibat pertengkaran yang berujung pada penganiayaan korban terhadap istrinya.

Diperoleh informasi kalau pada Sabtu (1/5/2021), korban dan istrinya Yunita Anin bertengkar hebat dalam rumah.

Saat itu korban membanting Yunita Anin ke tanah hingga tubuh bagian belakang Yunita Anin mengalami sakit (keseleo).

Namun korban masih bersama Yunita ke tukang urut untuk mengobati Yunita.

Usai urut, mereka pulang ke rumah.

Sekitar pukul 20.00 wita, korban, istri dan anak yang baru berusia 5 bulan tidur di dalam kamar rumah mereka.

Namun sekitar pukul 01.00 Wita anak mereka menangis sehingga Yunita bangun untuk mencari senter dan hendak membuat susu untuk anak mereka.

Pada saat Yunita menyalakan senter, ia kaget melihat korban telah gantung diri di dalam kamar tidur mereka.

Yunita kemudian pergi menitip anak mereka ke rumah nenek Skau yang tidak jauh dari rumah mereka kemudian ia ke rumah kerabat yanh lain, Daniel Saefatu.

Ia memberitahukan kalau korban telah meninggal gantung diri di dalam kamar rumah mereka.

Yunita dan Daniel mendatangi rumah korban dan melihat dan memastikan korban telah meninggal gantung diri.

Keduanya berteriak minta tolong sehingga warga sekitar mulai berdatangan ke lokasi kejadian.

Anggota Polsek Takari, Bripka Abrara yang mendapat informasi melalui handphone kemudian melaporkan ke Polsek Takari dan langsung menghubungi Kepala Puskesmas Huebunif untuk sama - sama menuju ke lokasi kejadian.

Tiga anggota Polsek Takari bersama dengan kepala puskesmas Huebunif, Anton Naisumu ke lokasi kejadian.

Anggota Polsek Takari melakukan olah TKP. Kemudian anggota dibantu dengan warga mengevakuasi korban.

Petugas puskesmas memeriksa kondisi fisik korban disaksikan oleh kerabat korban dan perangkat Desa Kauniki.

Petugas Puskesmas menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Korban selama ini tinggal di rumah pribadi korban bersama dengan istri dan anak korban.

"Sebelum korban meninggal gantung diri, pada malam harinya korban dan istri korban terjadi pertengkaran," ujar Paur Humas Polres Kupang, Aiptu Lalu Randy Hidayat saat dikonfirmasi Senin (3/5/2021).

Dugaan sementara motif korban gantung diri karena adanya masalah keluarga dengan istri korban.

Atas kejadian tersebut, keluarga korban menerima kematian korban adalah musibah dan tidak bersedia dilakukan autopsi dan tidak bersedia dilakukan proses hukum.

 

 

FOLLOW US