• Nusa Tenggara Timur

Bantuan Bagi Korban Bencana di Teunbaun, Ditarik Kembali Oknum Tak Bertanggungjawab Pada Malam Hari

Djemi Amnifu | Jum'at, 23/04/2021 09:37 WIB
Bantuan Bagi Korban Bencana di Teunbaun, Ditarik Kembali Oknum Tak Bertanggungjawab Pada Malam Hari Tokoh Masyarakat Amarasi Barat, Gasper Tiran

katantt.com--Musibah bencana badai Seroja yang melanda sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur justru menjadi momen yang dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab guna kepentingan tertentu.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang yang sempat menjadi viral karena bantuan sembako bagi korban bencana terdampak badai Seroja berupa 1 kilogram beras, 1 butir telur dan 1 bungkus mie instan.

Kali ini justru bantuan sembako yang diberikan donatur uang budiman dan mulia kepada korban terdampak badai Seroja di Kelurahan Teunbaun Kecamatan Amarasi Barat justru diambil kembali pada malam hari.

"Saya sudah lapor ke pak Bupati Kupang (Korinus Masneno Red). Ada oknum-oknum yang sengaja mau mempermalukan pak Bupati Kupang bersama Pemerintah Kabupaten Kupang dan masyarakat Amarasi Barat," kata tokoh masyarakat Amarasi barat, Gasper Tiran kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).

Ia menyebut, oknum-oknum tersebut tanpa alasan yang jelas, mendatangi korban terdampak bencana di Kelurahan Teunbaun dan meminta kembali bantuan sembako bagi korban bencana terdampak badai Seroja.

Bencana ini sebut Gasper Tiran yang biasa disapa, Bai Baun dijadikan oknum tertentu sebagai kepentingan politik oknum-oknum tertentu untuk menjatuhkan nama baik Bupati Kupang (Korinus Masneno Red).

Pasalnya, sebut Bai Baun, masyarakat Amarasi Barat merupakan masyarakat yang memiliki nilai solidaritas dan gotong royong yang tinggi.

"Jadi, kalau ada bencana seperti ini, kita langsung bergotong royongg saling membantu satu dengan yang lainnya. Tidak harus tunggu pemerintah. Kita kerja saja dulu sesuai kemampuan kita," katanya.

Ia melihat, bantuan tanggap darurat berupa sembako 1 kilogram beras, 1 butir telur dan 1 bungkus mie instan tidak perlu terjadi jika pimpinan (Lurah dan Kepala Desa) tanggap.

Bantuan tanggap darurat tersebut mestinya diprioritaskan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan kepada semua korban terdampak badai Seroja.

"Kita minta pak bupati tindak tegas Lurah Teunbaun, karena sungguh-sungguh tak cakap sehingga memalukan Pemkab Kupang dan masyarakat Amarasi Barat. Saya atas nama tokoh masyarakat Amarasi akan menuntut nama baik Bupati Kupang dan masyarakat Amarasi," sergahnya.

 

 

FOLLOW US