• Nusa Tenggara Timur

Anggota Polres Kupang Kota Bantu Wifi Gratis untuk Siswa tak Mampu

Imanuel Lodja | Jum'at, 31/07/2020 17:18 WIB
Anggota Polres Kupang Kota Bantu Wifi Gratis untuk Siswa tak Mampu Bripka Thomas Radiena,bersama sisa siswi tidak mampu yang mendapat bantuan wifi gratis saat belajar, Kamis (30/7)

kataNTT--Penyebaran virus covid-19 berdampak pada pola pendidikan dan sistem pembelajaran. Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sistem pembelajaran masih dilakukan secara online. Kondisi ini membutuhkan biaya tambahan untuk quota internet bagi siswa-siswi. 
Hal ini dirasakan pula warga dan siswa-siswi di sekitar RT 02/RW 01 Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Diana B (49), seorang ibu rumah tangga dan warga di lokasi tersebut mengeluhkan biaya untuk quota internet bagi 2 orang anaknya yang duduk di bangku SMP dan SMA.

Setiap minggu, ia harus membeli paket data Rp 75.000 untuk satu orang anak. Sementara suaminya hanyalah seorang tukang ojek yang pendapatannya tidak menentu.

Ia juga harus pandai-pandai mengelola uang hasil ojek dari sang suami antara pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan pendidikan anak. Kondisi yang sama dirasakan orang tua dan puluhan anak di sekitar wilayah tersebut. Beberapa anak terpaksa menumpang wifi di rumah Bripka Thomas Radiena, SH, anggota Propam Polres Kupang Kota yang kebetulan di rumahnya terpasang wifi.

"Saya kaget saat pulang kantor, ada puluhan anak duduk dipinggir pagar rumah saya mencari wifi untuk mengerjakan tugas sekolah," ujar Bripka Thomas saat ditemui di kediamannya, Kamis (30/7).

Ia kemudian berdiskusi dengan istrinya, Ratna Radiena, STh yang juga seorang pendeta soal kesulitan anak-anak disekitar tempat tinggal mereka. Mereka kemudian bersepakat menyiapkan wifi gratis bagi anak-anak sekitar tempat tinggal mereka.

Ia juga memperbolehkan anak-anak usia sekolah memakai wifi di rumah mereka. Namun untuk ketertiban maka anak-anak hanya dibatasi menggunakan wifi antara pukul 08.00 wita hingga pukul 12.00 wita.

"Kami sengaja membatasi jam penggunaan wifi agar anak-anak memanfaatkan wifi ini hanya untuk kegiatan belajar," tandasnya.

Namun jika sore hari ada anak-anak yang ingin mengerjakan tugas sekolah maka pihaknya tetap mempersilahkan. Bagi anak-anak yang tidak memiliki handphone android, Thomas dan istri nya menyiapkan laptop dan meminjamkan handphone mereka. "Biar anak-anak bisa mengerjakan tugas sekolah dengan baik," tandas Thomas terkait sikapnya meminjamkan fasilitas bagi anak-anak.

Bripka Thomas dan istri nya pun mewajibkan anak-anak yang menggunakan wifi di rumahnya memakai masker. Ia juga membagikan masker bagi anak-anak yang tidak memiliki masker. Selain itu juga disiapkan fasilitasi untuk cuci tangan saat datang ke rumahnya.

Agar anak-anak nyaman, ia meminjamkan teras rumah, halaman dan ruang perpustakaan rumahnya untuk dipakai anak-anak saat belajar secara online. Kebijakan menyiapkan wifi gratis disambut gembira para tetangga dan warga di sekitar tempat tinggal Bripka Thomas.

"Terima kasih karena kami sudah terbantu. Kami tidak perlu lagi memikirkan biaya untuk beli quota internet," ujar Siti Kadijah (35), salah seorang warga di sekitar tempat tinggal Bripka Thomas.

Ia mengaku sangat terbantu karena anak-anak nya bisa bersekolah secara online dan gratis menggunakan wifi dirumah Bripka Tomas.
Bripka Thomas Radiena, SH, juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan generasi muda di Kota Kupang.

Sejak tahun 2018, ia merintis dan membangun Rumah Baca "Batu Piak" memanfaatkan sebuah ruangan kecil di teras rumahnya.
Di lokasi ini, aneka macam buku bacaan dihadirkan. Menariknya, bukan hanya anak-anak saja yang memadati rumah baca tersebut, melainkan para orang tua yang berprofesi sebagai nelayan juga memanfaatkan rumah baca tersebut untuk membaca buku-buku.

"Saya melihat banyak anak-anak usia Sekolah Dasar ditambah banyak juga yang putus sekolah disekitar saya, sehingga saya bersama istri saya Pdt. Ratna Radiena yang juga sebagai Pendeta Jemaat GMIT Elim Bolok sepakat untuk membuka rumah baca," ujarnya.

Jebolan Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini mengaku dengan adanya rumah baca Batu Piak ini anak-anak sangat antusias. Rumah Baca Batu Piak memiliki misi membangkitkan dan meningkatkan minat baca anak-anak sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menjadi wadah kegiatan belajar masyarakat teristimewa anak usia sekolah. Memberantas buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali. Termasuk melaksanakan program pemerintah dengan menitik beratkan pada pemberantasan kemiskinan melalui Program Indonesia Pintar (PIP).

Rumah Baca Batu Piak yang berada ditengah tengah masyarakat RT 02/RW 01 Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang bertujuan menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya pengalaman belajar bagi warga dan teristimewa anak usia sekolah serta menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi serta jauh dari tindakan kriminalitas. (ilo)

FOLLOW US